Proyek Air Minum Rp 1,9 M di Flores Terkesan Mubazir

Krisis air minum bersih di kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT semakin parah
Proyek air bersih di Kabupaten Manggarai Timur NTT terkesan dikerja seadanya, padahal proyek tersebut menelan anggaran Rp 1,9 Miliar

Manggarai Timur - Krisis air minum bersih di kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT semakin parah terutama di beberapa wilayah. Pemerintah sudah gelontorkan dana miliaran rupiah untuk menanggani krisis air minum bersih yang terjadi di kabupaten tersebut.

Wejang Kalo, Kelurahan Kita Ndora merupakan salah satu wilayah yang mengalami krisis air bersih.

Proyek pemasangan jaringan pipa air minum bersih di wilayah tersebut terkesan mubazir, karena pipa air yang ada hanya sekedar dipasang dan sampai saat ini belum dialiri air.

Gabriel Koe, warga masyarakat Wejang Kalo, Kapada Tagar, Jumat 20 September 2019 mengatakan, proyek air minum bersih di wilayah itu mubazir, padahal pemerintah sudah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah.

Dikatakannya, sudah dua kali proyek pemasangan jaringan pipa air minum bersih di laksakan di Wejang Kalo, namun semuanya mubazir. Lalu ini salah siapa?," tanyanya.

Dia menambahkan, jika semua pekerjaan yang menggunakan uang negara berakhir seperti ini, maka siapa yang bertanggung jawab. Semua pipa air yang pasang tidak dibenamkan dalam tanah dan ini berbahaya, apalagi pipa plastik," jelasnya.

"Kami berharap pemerintah serius menindaklanjuti hal ini, karena hasil dari proyek ini sama saja, kami tetap menimba air di sungai," tegasnya.

Untuk mencuci pakaian, mandi dan kebutuhan air minum, warga disini harus ke Wae Bobo dan Wae Pake yang jaraknya kurang lebih 2 KM.

Untuk mendapatkan air minum, lanjut Koe, warga disini harus membayar Rp 50-100 ribu kepada sopir mobil tangki air. Air itu pun diambil disungai wae laku dan wae bobo.

"Kami beli air yang  diantar menggunakan mobil tangki air, harganya Rp. 100 ribu, Padahal mereka mengambil air itu di sungai wae Laku dan Wae Bobo," lanjutnya.

Dia menambahkan, warga tidak pernah mempertimbangkan air itu bersih atau tidak, karena tidak ada cara lain, warga harus menimba air di sungai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami berharap Tipikor Polres Manggarai dan Kejaksaan Negeri Ruteng melihat sendiri kondisi proyek di wilayah ini," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Ingasius Woda,Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Timur kepada Tagar, menjelaskan paket pengerjaan air minum di Wejang Kalo-Tanggo dikerjaka tahun 2017, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp. 1.990.000.000 dikerjakan oleh CV Sinar Agung Murni.

Menurut Dia, tekanan air dari Borong menuju ke Wejang Kalo-Tanggo sangat lemah, apalagi wilayah tersebut berada diketinggian.

"Persoalannya kurangnya tekanan air dari Borong, karena  itu sumbernya dari Ranamese juga dibagi untuk borong dan Kisol," kata Ignas dalam pesan Whatsappnya.

Dia menambahkan, pihaknya lagi berupaya untuk penambahan debit air dari Ranamese yang diusulkan melalui APBN sehingga untuk wilayah Kisol, Wejang Kalo dan Tangho dan sekitanya buat jalur sendiri dari pipa induk di Rana Mese. []

Baca juga:

Berita terkait
Kronologi Ibu Membuang Bayi di Flores NTT
Florida Jemina mencekik bayi yang ia lahirkan kemudian menyuruh ibunya, Avelina Sadem, membuang bayi itu ke lubang WC. Tragedi di NTT.
Ibu dan Anak di Flores, Buang Bayi ke Lubang WC
Ibu dan anak di Flores Manggarai Timur dalangi pembuangan bayi. Berikut kronologis ke duanya membuang bayi ke dalam lubang WC
Air Panas Rana Roko di Flores Bisa Sembuhkan Impoten
Jika anda mengalami gangguan Impoten Mani encer serta penyakit kulit lainnya, mandilah di air panas Rana Roko
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.