Jakarta - Mendekati libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah memproyeksi sejumlah kondisi kenaikan kasus aktif virus corona.
Ia memperkirakan akan terjadi kenaikan sebanyak 408 kasus positif jika saat pelaksanaan libur Nataru nanti masyarakat tidak menjaga protokol dengan baik.
“Skenario dengan adanya peningkatan infektivitas virus, cakupan vaksinasi yang rendah, mobilitas yang tinggi, kepatuhan protokol kesehatan rendah, dan muncul varian baru yang lebih menular, maka jumlah kasus aktif dapat meningkat mencapai 260 ribu hingga 408 ribu," ucap Dewi pada Rapat Koordinasi Pelaksanaan PPKM Mikro di kanal YouTube BNPB Indonesia dilihat, Kamis, 2 Desember 2021.
- Baca Juga: Libur Nataru 2021-2022, Pemerintah Larang Kembang Api dan Pawai
- Baca Juga: ASN Dilarang Cuti dan Bepergian ke Luar Daerah Selama Nataru 2021
Saat ini, penanganan wabah Covid-19 per 2 Desember 2021 secara nasional mencatat perkembangan kesembuhan secara pesat mencapai 4.104.964 orang berbanding jauh dengan kasus positif sebanyak 7.883 orang. Upaya vaksinasi pun sudah mencapai angka 67,4 % untuk vaksin dosis pertama dan 46,5% untuk vaksin dosis kedua.
Dewi memperkirakan puncak kenaikan kasus positif kali ini tidak akan lebih dari kenaikan kasus pada libur nasional idul fitri sebelumnya dikarenakan cakupan jumlah vaksinasi sudah jauh lebih luas di berbagai daerah.
Lebih lanjut, Dewi membuat tiga skenario terhadap prediksi covid-19 di Nataru nanti yaitu skenario hijau, skenario abu-abu dan skenario oranye. Skenario hijau dibuat dengan pertimbangan kenaikan ringan dimana kondisi herd immunity atau kekebalan tubuh telah terbentuk di Indonesia, mobilitas masyarakat terjaga, dan tidak ada varian baru.
Sementara abu-abu akan terjadi bila kondisi herd immunity sudah terbentuk, mobilitas tinggi, dan kepatuhan prokes baik. Sementara skenario oranye terjadi apabila herd immunity belum terbentuk di Indonesia, ditambah dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, kemudian diiringi kepatuhan prokes yang rendah.
- Baca Juga: Pemprov DKI Larang ASN Cuti dan Keluar Kota Saat Libur Nataru 2021
- Baca Juga: Amankan Libur Nataru, TNI-Polri Siagakan 179 Ribu Personel
Oleh karena itu diperkirakan akan ada kebijakan susulan mengenai pergerakan masyarakat saat libur Nataru yang akan dibuat pemerintah mengingat kebiasaan masyarakat Indonesia yang membudayakan mudik dan rekreasi keluarga besar-besaran disaat momen libur panjang bersama.
(Fasya Aldiza Mutasyifa)