Jatim Darurat Limbah B3 Rumah Sakit

Jawa Timur menjadi salah satu provinsi penghasil limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari rumah sakit. Namun Jatim tak memiliki ini.
Ketua komis D DPRD Jawa Timur, Kuswanto. (Foto: Adi Suprayitno)

Surabaya - Jawa Timur menjadi salah satu provinsi penghasil limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari rumah sakit. Ironisnya, limbah tersebut dihasilkan dalam jumlah banyak, dan Jatim tidak memiliki pabrik pengelolaan B3.

Ketua komis D DPRD Jawa Timur, Kuswanto mengaku untuk satu rumah sakit seperti RSUD Saiful Anwar Malang, limbah yang dihasilkan bisa mencapai beberapa drum yang diangkut dua truk dalam satu bulan. Sementara jumlah rumah sakit di Jatim ada 383 unit, 966 Puskesmas dan 1502 poliklinik.

Kuswanto menjelaskan, dari jumlah tersebut hanya rumah sakit tertentu yang punya incenerator untuk limbah. Disisi lain, banyak rumah sakit di Jatim penghasil limbah B3 tidak mempunyai tempat pembuangan limbah yang layak.

"Pembuangan akhir di Cielungsi ini hanya dikelola satu perusahaan. Setiap bulan diangkut satu truk limbah dimasukkan drum dalam satu bulan dua kali," kata Kuswanto, di Surabaya, Senin 28 Oktober 2019.

Menurutnya, Pemprov Jatim harus secepatnya merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 di Kabupaten Mojokerto dan Lamongan.

Pembuangan akhir di Cielungsi ini hanya dikelola satu perusahaan.

Jika pabrik pengolahan limbah B3 itu tidak segera dibangun, maka sampah medis yang dalam kategori berbahaya akan semakin mencemari lingkungan. Mengingat Jatim membuang limbah harus dibawa ke pabrik pengelolaan di Cileungsi, Jawa Barat.

"Setiap bulan harus dibuang ke Cileungsi karena tidak mempunyai pabrik pengelolaan," katanya.

Selain limbah medis, pembuangan limbah popok memakan biaya besar. Untuk satu pampers biayanya Rp 5 ribu. Padahal harga pampers baru di bawah Rp 5 ribu/unit. Biaya pemusnahan pampers yang mahal itu karena transportasi jauh.

Selain ongkos pembuangan limbah yang mahal, proses pengangkutan limbah B3 ke Cileungsi itu tidak lancar. Kalau ditumpuk dikhawatirkan menyebabkan pencemaran.

"Kalau mereka tidak punya uang dibuang ke kali atau menggali ke tanah. Bagaimana nasib lingkungan kita nanti, namanya saja berbahaya dan akan berbahaya sekali bagi lingkungan dan bumi kita. Ini permasalahan serius," pungkasnya

Sekadar diketahui, Pemprov Jatim berencana membangun pabrik pengolahan limbah B3 di Mojokerto dan Lamongan. Saat ini, Pemprov Jatim masih menunggu perizinan di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan proses pembebasan lahan di wilayah tersebut. Diharapkan, pada awal tahun 2020 mendatang, pembangunan pabrik B3 itu bisa segera rampung. []

Baca juga:

Berita terkait
BNNP Jawa Timur Ringkus Tiga Penyelundup 4,178 Kg Sabu
BNNP Jawa Timur berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 4,178 kilogram.
Siswa SMK di Jawa Timur Gagal Lagi Dapat Seragam Gratis
program pengadaan seragam gratis untuk SMA/SMK Jawa Timur telah mengalami dua kali kegagalan dalam proses lelang tender.
Jawa Timur Juara Pertama Pecandu Narkoba di Indonesia
DPRD Jatim dorong pencegahan narkoba masuk dalam kurikulum sekolah, mengingat Jatim menduduki peringkat pertama pecandu narkoba di Indonesia.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.