Pematangsiantar - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta pihak Istana Negara dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menelusuri lebih dalam terkait melonjaknya tarif tagihan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pasalnya, beberapa hari belakangan masyarakat Indonesia dihebohkan dengan adanya tagihan PLN yang tiba-tiba membeludak.
Di tengah ekonomi sulit begini orang pasti lebih detail dengan keuangan dan pengeluaran mereka. Naik dikit aja pasti terasa di pengeluaran. Apalagi kalau bayaran listriknya naiknya berkali lipat
"Lebih baik istana telusuri lebih detail terkait masalah ini. Kalau tidak Menteri BUMN. Karena tak mungkin banyak masyarakat secara bersamaan teriak soal kenaikan listrik ini jika tidak ada hal aneh yang mereka rasakan," kata Jansen kepada Tagar, Selasa, 9 Juni 2020.
Baca juga: Andi Taufan dan Belva Mundur, Jansen Tanyakan Proyek
Jansen menjelaskan, dalam situasi pandemi Covid-19 ini masyarakat akan sangat teliti mengatur pengeluaran yang ada.
"Di tengah ekonomi sulit begini orang pasti lebih detail dengan keuangan dan pengeluaran mereka. Naik dikit aja pasti terasa di pengeluaran. Apalagi kalau bayaran listriknya naiknya berkali lipat," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, listrik sudah menjadi kebutuhan hidup orang banyak. Sementara, sebagian masyarakat saat ini masih ada yang menerapkan Work from Home (WfH).
Baca juga: DPR Bingung Cerna Penjelasan PLN soal Tarif Listrik
Lantas dia menegaskan, kenaikan tarif tagihan PLN merata dirasakan oleh siapa saja, tidak terkecuali pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Listrik ini kan soal hajat hidup orang banyak. Tak ada soal politik disini. Mau pendukung pak Jokowi atau bukan, kalau listrik naik ya pasti terasa dan pasti jadi beban rumah tangganya. Apalagi ditengah lesunya ekonomi dimasa pendemi ini," kata dia.
Dia berharap dalam situasi saat ini pemerintah lebih menunjukkan lagi perannya untuk memberikan perhatian kepada masyarakat.
"Jadi jangan sampai PLN yg kerjanya tidak profesional pelanggan yang menanggung deritanya. Disinilah peran pemerintah menjadi penting," ucapnya.
Kemudian, terkait pembelaan Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia kepada PLN yang menyebut tidak ada kenaikan, kata Jansen, lebih baik dilakukan penelusuran kenaikan tarif tersebut.
"Soal dugaan kenaikan listrik yang disuarakan banyak orang di media sosial ini, pendekatan yang tepat sebenarnya bukan soal bela membela seperti yang dilakukan Jubir istana terhadap PLN," ujar Jansen Sitindaon. []