DPR Bingung Cerna Penjelasan PLN soal Tarif Listrik

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IV Amin Ak mengaku bingung mencerna penjelasan pimpinan PLN soal lonjakan tarif listrik.
Loket pembayaran PLN. (Foto: Instagram/@pln_id)

Jakarta - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IV Amin Ak mengaku bingung mencerna penjelasan pimpinan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terkait lonjakan tarif tagihan listik yang dialami masyarakat.

"PLN sudah menjelaskan via video yang beredar, tapi kita masih bingung mencerna penjelasan PLN," ujar Amin saat dihubungi Tagar, Selasa, 9 Juni 2020.

April saya sudah tanyakan hal tersebut ke Dirut PLN, jawabnya enggak ada kenaikan. Tapi aneh, ramai juga di media sosial ada banyak pihak juga yang mengadu.

Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga membeberkan keanehan mengenai tarif listrik yang belakangan disinyalir membengkak. Menurutnya beberapa waktu lalu, Direktur Utama (Dirut) PLN telah memastikan tarif iuran listrik tidak akan mengalami kenaikan di tengah pandemi ini.

Baca juga: PSI: Benahi Komunikasi PLN dengan Konsumen!

"Dalam raker (rapat kerja) terakhir kira-kira April saya sudah tanyakan hal tersebut ke Dirut PLN, jawabnya enggak ada kenaikan. Tapi aneh, ramai juga di media sosial ada banyak pihak juga yang mengadu," ucapnya.

Amin pun belum dapat menentukan jadwal pertemuan DPR dengan jajaran direksi perusahaan pelat merah yang memasok listrik tersebut untuk membahas permasalahan ini.

Senada dengan Amin, Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto juga tidak dapat memastikan waktu pertemuan dengan pimpinan PLN. Padahal, menurutnya, sejumlah pihak telah mengusulkan anggota dewan segera memanggil direksi PLN terkait membengkaknya kenaikan iuran listrik.

"Belum pak. Banyak usulan seperti itu, namun belum ada keputusan pimpinan," katanya.

Baca juga: Istana Bantah Ada Kenaikan Tarif Listrik saat Pandemi

Sebelumnya, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dyah Roro Esti mengatakan dalam waktu dekat pihak DPR akan duduk bersama dengan pimpinan PLN. Hal tersebut untuk membahas keluhan masyarakat yang merasa mengalami lonjakan pembayaran iuran listrik.

"Untuk ini tentu sedang kami usulkan agar dapat ditindak lanjuti di masa persidangan berikutnya, yang Insyaallah akan mulai pertengahan Juni," kata Esti saat dihubungi Tagar, Senin, 8 Juni 2020.

Tapi, sebelum rapat tersebut dia berharap pihak PLN dapat mengomunikasikan terlebih dahulu dan menyosialisasikan kepada masyarakat terkait lonjakan tagihan listrik yang dialami sebagian besar masyarakat.

Sebab, kepanikan yang dirasakan oleh masyarakat menurutnya diakibatkan kurangnya komunikasi yang baik antara PLN dengan konsumen.

"Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan transparansi dan sosialisasi mengenai perubahan skema perhitungan tarif/tagihan listrik (PLN) kepada para konsumen, agar tidak menimbulkan kepanikan umum," tutur Politikus Partai Golkar tersebut. []

Berita terkait
Listrik Naik, Rakyat Bisa Gugat PLN dengan Class Action
Pengamat hukum pidana mengatakan rakyat yang keberatan dengan membengkaknya tagihan listrik bulanan dapat melakukan gugatan class action ke PLN.
Tagihan Listrik Naik, Demokrat: DPR Harus Panggil PLN!
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta anggota DPR memanggil pimpinan PT PLN (persero) untuk menanyakan kenaikan tagihan listrik.
Listrik Naik, Ferdinand Hutahaean Minta PLN Melek
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean nampak gusar dengan PT PLN, begitu mengetahui realitas ada kenaikan pembayaran listrik saat Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.