Jamu Tradisional Kulon Progo Laris Berkat Isu Corona

Jamu tradisional di Kulon Progo, Yogyakarta laris akhir-akhir ini berkat isu Corona.
Penjual jamu tradisional di Kulon Progo sedang meracik jamu pesanan konsumen (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Virus Corona atau Covid-19, kini sudah merebak di beberapa negara termasuk di Indonesia. Ada yang mendapat berkah dari isu Coronavirus itu, salah satunya penjual jamu tradisional di Kulon Progo, Yogyakarta.

Siti Munjiyah, pengelola Toko Jamu Bu Pono di sekitar Pasar Wates mengaku ketiban rezeki. Empon-empon dan jamu tradisional yang dijualnya saat ini semakin diminati masyarakat.

Bahkan, pembelinya tidak hanya dari lokal Kulon Progo, namun juga daerah daerah lain seperti Purworejo, Jakarta, dan Surabaya.

"Yang dari Jakarta itu pesennya dalam bentuk bubuk," ujarnya di Kulon Progo pada Rabu, 4 Maret 2020.

Siti mengaku harus menambah stok jamu mengingat penjualannya naik 35 persen. Jika sebelumnya 10 sampai 15 galon per hari bisa terjual, saat ini menambah hingga tiga galon.

Dia mengakui jamu tradisional yang dijualnya merupakan bisnis yang turun-temurun. Beragam bahan baku jamu yang dijualnya antara lain temulawak, kunir asem, kencur, jahe, dan bahan-bahan rempah lainnya. "Banyak yang mencari jamu kesehatan untuk kekebalan tubuh. Yang bikin laris karena infonya dengan minum jamu ini bisa mengantisipasi virus Corona," ucapnya.

Sementara itu, Musriyati, warga Gadingan, Wates mengaku percaya jika jamu bisa menangkal virus yang muncul pertama kali di China tersebut. Namun demikian, dirinya juga menerapkan pola hidup sehat dengan lebih rajin berolahraga dan selalu menjaga kebersihan tubuh.

Langkah tersebut sebagai upaya agar terhindar dari virus corona. "Saya ini tadi minum jamu biar sehat dan kuat," ucapnya.

Yang bikin laris karena infonya dengan minum jamu ini bisa mengantisipasi virus Corona.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan, masyarakat diimbau harus tetap menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang utama adalah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan batuk yang beretika atau ditutup dengan tangan.

Dia mengatakan akhir-akhir ini masker kesehatan cenderung sulit didapatkan di sejumlah apotek di Yogyakarta. Untuk itu, warga dimita tidak perlu membeli dan mengumpulkan masker secara berlebihan.

Masyarakat diminta untuk sementara waktu menahan diri hadir dalam keramaian yang berpotensi mudah terjadi penularan virus Corona. "Rekomendasi untuk mencari atau mendapatkan informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
WHO: Corona Tak Bisa Dihentikan Karena ….
WHO ingatkan kekurangan peralatan pelindung membahayakan pekerja kesehatan di seluruh dunia karena gangguan pasokan global
Corona Sudah Aman, 6 Juta Warga China Kerja Lagi?
Kegiatan bisnis dan industri di China menggeliat kembali pasca terpuruk oleh wabah virus corona jenis COVID-19.
Cegah Corona, Bandara Ngurah Rai Bali Didesinfeksi
Manajemen AP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan dedisinfeksi untuk mencegah penyebaran virus corona.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.