Badung - Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan didesinfeksi disejumlah fasilitas. Didesinfeksi dilakkan sebagai upaya mitigasi mengantisipasi penyebaran virus corona.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Herry AY Sikado mengatakan didesinfeksi dilakukan untuk memperketat mitigasi potensi penyebaran virus corona. Ia mengungkapn sejumlah fasilitas di terminal Bandara Ngurah Rai didesinfeksi.
Hal ini juga cukup challenging karena dilakukan bersamaan dengan operasional bandara.
"Pada prinsipnya, kami beserta seluruh instansi komunitas bandara telah menerapkan upaya ketat dalam memitigasi potensi penyebaran virus corona," ujarnya kepada Tagar, Selasa 4 Maret 2020.
Lebih lanjut, Herry Sikado mengatakan setelah adanya pasien positif terjangkit virus corona di Jakarta, manajemen Bandara mengeskalasi upaya mereka dalam hal pencegahan penyebaran virus ini dengan menerapkan proses desinfeksi di terminal.
"Hal ini juga cukup challenging karena dilakukan bersamaan dengan operasional bandara. Namun demikian, dapat kami tegaskan bahwa hal ini tidak mempengaruhi tingkat pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara,” imbuh Herry.
Hal ini, lanjut Herry Sikado merupakan tindakan preventif, ada maupun tidak ada, kami selaku pengelola bandara wajib melaksanakan proses desinfeksi untuk membersihkan fasilitas di terminal, terutama yang sering disentuh oleh pengguna jasa bandar udara,” lanjutnya.
Proses didesinfeksi tersebut ditujukan untuk membersihkan sejumlah fasilitas terminal sering dipergunakan oleh pengguna jasa bandara, yaitu tray atau wadah bagasi penumpang pada mesin pemindai bagasi di Screening Check Point (SCP), meja check-in counter, trolley bagasi, pegangan eskalator, tombol elevator atau lift.
Selain itu bangku dan tempat duduk penumpang di boarding lounge serta boarding gate, tombol flush pada toilet, switch dan keran wastafel, fasilitas penanganan bagasi, area bermain anak-anak, fasilitas internet corner, ruangan musholla, keran air minum, serta tempat sampah.
“Pengguna jasa bandara sangat sering bersentuhan tangan secara langsung dengan fasilitas tersebut. Untuk itu, kami bersihkan dengan mekanisme desinfeksi ini untuk mengurangi risiko serta potensi penularan virus corona melalui bandara,” tutur Herry.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar Lucky M. Tjahjono menyatakan bahwa desinfeksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan.
“Karena faktor kebersihan lingkungan itu sangat menentukan kesehatan. Hal ini juga merupakan promosi hidup sehat. Semua upaya sudah kami lakukan, dari Health Alert Card, thermal scanner, sekarang faktor lingkungannya kita intervensi,” tuturnya.
Sebelumnya, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandar udara yang merupakan pintu gerbang jutaan wisatawan dari berbagai penjuru dunia ini telah menerapkan beberapa langkah pencegahan penyebaran virus corona. []