Jalan Congot-Glagah di Kulon Progo Rusak Parah

Ruas jalan Congot-Glagah di Kulon Progo rusak parah. Warga swadaya memperbaikinya. Pemkab enggan memperbaiki karena masuk kawasan green belt.
Pelaku wisata dari Paguyuban Usaha Penginapan Mandiri Maju Bersama menguruk lubang kerusakan jalan (Foto Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Jalan Congot-Glagah yang terletak di Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo rusak parah. Ruas jalan tersebut sebagai penghubung obyek wisata Pantai Glagah. Meski sudah lama rusak, namun kerusakan jalan kabupaten ini masih luput dari perhatian pemerintah.

Para pelaku wisata Pantai Glagah yang tergabung dalam Paguyuban Usaha Penginapan Mandiri Maju Bersama, tergerak untuk memperbaiki memperbaiki jalan tersebut secara swadaya. Mereka bekerja sama menutup sejumlah lubang dengan memakai pasir dan kerikil yang dibeli dengan menggunakan dana iuran anggota Paguyuban.

Bendahara Paguyuban Usaha Penginapan Mandiri Maju Bersama, Sudasriyanto mengatakan perbaikan jalan dengan swadaya ini ingin memberi kemudahan akses wisata menuju Pantai Glagah. Rencananya pekerjaan swadaya ini akan menguruk lubang di jalan sepanjang 3 kilometer tersebut. 

"Jalan yang membentang di sepanjang selatan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) ini, menjadi jalur alternatif menuju Pantai Glagah bagi wisatawan," ujar Sudasriyanto di Kulon Progo, Rabu 8 Januari 2020.

Kami khawatir jika ini terus berlanjut, minat kunjungan wisatawan ke Glagah akan menurun.

Dia menambahkan, kerusakan jalan ini disebabkan oleh truk bertonase berat melewati jalan ini. Truk banyak melintas Ssaat proyek pembangunan bandara YIA. Badan jalan yang sebelumnya bagus, berubah menjadi berlubang. Lubang-lubang itu kemudian berubah menjadi genangan besar di saat musim hujan. Kondisi ini membahayakan wisatawan dan warga setempat yang melintas.

Adanya kerusakan ini, lanjut Sudasriyanto, bisa berimbas menurunnya jumlah kunjungan wisatawan yang melewati jalur tersebut. Wisatawan, terutama yang datang dari arah barat harus memutar jauh untuk bisa memasuki Pantai Glagah. "Kami khawatir jika ini terus berlanjut, minat kunjungan wisatawan ke Glagah akan menurun," ujarnya.

Ketua Paguyuban Paguyuban Usaha Penginapan Mandiri Maju Bersama Sarino Bento mengatakan, banyak kereta wisata yang membawa wisatawan dari Purworejo hilir mudik saat jalan tersebut mulus. Namun semenjak ada kerusakan tersebut, aktivitas tersebut sudah hilang. "Mungkin takut keretanya glimpang (jatuh)" ujarnya.

Bento menjelaskan, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah mengetahui kerusakan jalan ini. Pasalnya dalam audiensi yang dilakukan beberapa kali dengan sejumlah pihak terkait sudah disampaikan.

Perbaikan pernah dilakukan pemerintah dengan cara menambal lubang yang ada. Namun cara itu tidak efektif karena kerusakan masih terjadi. "Sampai sekarang tidak ada lagi perbaikan dari pemerintah. Harapan kami, jalan ini bisa segera dibetulkan agar wisatawan nyaman," harapnya.

Salah satu wisatawan dari Kebumen, Jawa Tengah Hariyanto mengaku cukup prihatin dengan rusaknya jalan Congot-Glagah tersebut. Dia harus berhati-hati saat berkendara, guna menghindari lubang. "Saya harus berhati-hati sekali. Semoga saja bisa segera diperbaiki," jelasnya..

Hal yang sama, dikeluhkan oleh Purbadi, warga Desa Glagah yang menilai kerusakan jalan tersebut sudah parah dan sangat membahayakan jika dibiarkan. "Tinggal menunggu waktu adanya orang celaka saja, tutur Purbadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulon Progo, Gusdi Hartono mengatakan, tidak ada rencana perbaikan jalan Congot-Glagah. Alasannya kawasan yang dilalui jalur tersebut akan berfungsi sebagai green belt dan wisata hutan, berdasarkan Detail Enginering Desain (DED) dari Dinas pariwisata. “Setahu saya, nanti akses jalannya dengan jalan kaki," ucap Gusdi. []

Baca Juga:

Berita terkait
Alasan Ibu Kota Kulon Progo Harus Meluas ke Timur
Pemkab Kulon Progo tahun ini mulai pengembangan perkotaan Wates. Pengembannya ke arah timur agar tidak menimbulkan kemrawutan.
Ini Langkah Mencegah Abrasi di Kulon Progo
Polres Kulon Progo melakukan penanaman mangrove di Kecamatan Temon. Langkah ini untuk mencegah abrasi sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan.
Waspada Kulon Progo Rawan Gerakan Tanah dan Banjir
Kulon Progo merupakan daerah rawan bencana, antara lain tanah bergerak, banjir dan angin kencang. Warga diminta waspada.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura