Untuk Indonesia

Isu Prabowo Sakit, Caper yang Gagal

Isu Prabowo sakit, caper yang gagal. Gaya playing victim seperti ini sering digunakan untuk mencuri perhatian publik.
Prabowo Subianto. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Oleh: Eko Kuntadhi*

Beredar kabar Prabowo sakit. Bahkan ada yang bilang Capres tersebut terkena serangan stroke ringan segala.

Kabar bermula dari digagalkannya beberapa rencana kampanye. Prabowo batal menghadiri acara Isra Miraj yang rencananya digelar di Aceh Utara. Dia juga batal hadir dalam kampanye terbuka di Aceh, Medan dan Pangkalpinang. Isu Prabowo sakit makin santer.

Sandiaga dan Hashim Djojohadikusumo membenarkan soal sakitnya Prabowo. Menurut Sandiaga, Prabowo sakit karena terlalu banyak bicara. Sementara Hashim menjelaskan Prabowo menderita flu.

Sebelum isu sakitnya Prabowo, ada berbagai isu disebar. Ada yang menyebar pesawat Prabowo gagal terbang karena dicegat jet tempur TNI. Soal ini sudah dibantah TNI, bahwa hal tersebut hanya soal biasa. Soal teknis pengaturan penggunaan runway Bandara. Lagipula gak ada pesawat tempur di sana.

Di Medan isunya lain lagi. Katanya Prabowo tidak dapat sewa helikopter. Sampai tidak mendapat lokasi untuk mendaratkan heli. Makanya Prabowo batal hadir dalam acara yang digelar tim kampanyenya.

Yang paling menarik justru isu Prabowo sakit itu.

Dalam politik, apalagi politik Indonesia, gaya playing victim seperti ini sering digunakan untuk mencuri perhatian publik. Rakyat Indonesia yang mudah iba hatinya akan tersentuh dengan orang yang menderita. Kabar sakitnya Prabowo sepertinya disetting untuk mengangkat posisinya di mata publik.

Memang informasi berbagai lembaga survei kredibel selalu menempatkan Prabowo jauh di bawah Jokowi. Setelah kampanye habis-habisan ternyata hasilnya jauh dari harapan. Ada selisih suara sampai 20 persen yang harus dikejarnya. Jila kondisi biasa-biasa saja, dipastikan Jokowi akan terpilih lagi meninggalkan Prabowo.

Karena itu dibutuhkan kondisi yang agak luar biasa. Isu sakitnya Prabowo, misalnya, bisa membuat rakyat iba. Dari empati itulah mereka mau memgambil untung. Jadi kalau Sandi dan Hashim bicara Prabowo sakit, bukan tidak mungkin hanya cara menarik iba rakyat Indonesia.

Dalam politik, apalagi politik Indonesia, gaya playing victim seperti ini sering digunakan untuk mencuri perhatian publik.

Di sisi kain, berita sakitnya Capres juga bisa berdampak negatif. Apalagi pada saat bersamaan Jokowi terlihat segar bugar menjalani berbagai kegiatan kampanye.

Di Jawa Tengah kemarin, Jokowi hadir di tiga lokasi dalam satu hari. Di Brebes, Tegal dan Banyumas. Bahkan di Tegal Jokowi rela diguyur hujan bersama pendukungnya yang tetap bertahan di tengah curahan hujan.

Menilai isu Prabowo sakit ternyata malah merugikan pihaknya, Prabowo buru-buru menampakkan diri. Malam tadi dia hadir di acara Gerakan Eloborasi Rektor, Akademisi, Alumni dan Aktivis Kampus di Balai Kartini, Jakarta. Tentu saja penggagas acara adalah pendukung Prabowo.

Ketika tampil, dirinya terlihat segar bugar. Tidak nampak tanda-tanda sakit.

Aneh memang. Acara tadi malam memang tidak ada hubungannya dengan acara keagamaan. Sementara di Aceh dan Medan, Prabowo dijadwalkan hadir dalam acara kampanye maupun acara keagamaan. Sepertinya untuk acara-acara berbau agama, Prabowo agak grogi menghadirinya.

Bukan apa-apa. Dia tahu, jika Jumat keluar rumah, dia akan dikuntit banyak orang untuk mengetahui salat Jumat di mana. Seluruh kamera akan menyorotnya. Tindak-tanduk Prabowo ketika salat akan jadi perhatian publik.

Inilah yang membuat dia gak nyaman.

Pernah sekali waktu, Nissa Sabyan --penyanyi yang kini dikontrak mendukung pasangan Prabosan-- mengajak Prabowo salawatan. Bagi Prabowo ajakan Nissa itu seperti menampar dirinya. Dia menolak ajakan Nissa, diiringi perasaan sebel. Nissa seperti membuka kedoknya yang gak hapal sama sekali syair salawat.

Jadi isu Prabowo sakit di hari Jumat memang strategi yang jitu. Dia bisa absen dari acara keagamaan yang berpeluang menelanjangi dirinya. Meskipun acara itu yang buat tim kampanyenya sendiri.

Kedua, isu Prabowo sakit semoga mengangkat empati publik. Rakyat Indonesia yang hobi nonton sinetron ini, biasanya suka dengan drama-dramaan. Yang dia lupa, orang lebih suka melototi YouTube sekarang ketimbang nonton sinetron. Main drama udah gak laku.

Saya gak tahu, apakah Jumat depan isu Prabowo sakit akan mencuat lagi? Kalau nongol lagi, ternyata isu sakit ini, bukan ditujukan untuk hal-hal besar. Mungkin cuma cara ngeles agar terbebas dari pertanyaan publik: Prabowo Jumatan di mana?

*Penulis adalah Pegiat Media Sosial

Baca juga:

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)