Jakarta - Dalang pelaku pembunuhan hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin, adalah istri mudanya sendiri, yang kini sudah diamankan oleh polisi.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa 7 Januari 2020.
Dia mengatakan dalang pembunuhan mendiang hakim PN Medan Jamaluddin, diduga istri mudanya sendiri.
"Pelakunya tiga orang, di mana otaknya adalah istrinya sendiri," kata Argo di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta.
Menurutnya, Polda Sumatera Utara saat ini masih mendalami motif pembunuhan itu.
Korban yang merupakan hakim dan humas PN Medan itu ditemukan warga tewas di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado warna hitam nopol BK 77 HD yang terperosok di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Saat ditemukan, jenazah Jamaluddin terbaring di posisi bangku belakang mobil dengan kondisi tubuh telah membiru.
Sementara itu, Polda Sumatera Utara menggelar pra rekonstruksi terkait kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin.
Sekarang kami masih melakukan penyisiran di beberapa lokasi untuk mengumpulkan barang bukti
Informasi dihimpun, pra rekonstruksi dilakukan pada Selasa 7 Januari 2020 di rumah Jamaluddin di Jalan Aswad, Perumahan Royal Monaco, Blok B Nomor 22, Medan, Sumatera Utara.
"Kita melakukan pra rekonstruksi terhadap kasus pembunuhan berencana ini," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian.
Ia mengatakan, hingga saat ini tim gabungan yang langsung dipimpinnya masih melakukan penyisiran untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Sekarang kami masih melakukan penyisiran di beberapa lokasi untuk mengumpulkan barang bukti," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara telah mengamankan tiga orang terduga pelaku pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin
Ketiganya masing-masing diketahui berinisial JN, RN, dan HN. Mereka diamankan dari lokasi yang berbeda oleh tim gabungan Jatanras Krimum Polda Sumatera Utara.[]
