Irma Sentil Oknum Selamatkan Indonesia, Tapi Tolak Jiwasraya

Politisi Partai Nasdem non aktif Irma Suryani Chaniago menyebut polemik yang melibatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hal yang lucu.
Gambar kantor pusat Jiwasraya (sumber: Abdul Latif/kumparan)

Jakarta - Politisi Partai Nasdem non aktif Irma Suryani Chaniago menyebut polemik yang melibatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hal yang lucu. Menurutnya, oknum yang menolak untuk menyelamatkan kasus itu dianggap tak serius.

"Lucu, itu kalimat yang ingin saya tujukan pada oknum-oknum yang menolak penyelamatan Jiwasraya dengan pemberian Bail In melalui program Permodalan Nasional Madani (PNM)," kata Irma kepada Tagar, Senin, 5 Oktober 2020.

Jika ingin menyelamatkan Indonesia seharusnya yang diutamakan adalah keselamatan rakyat, bukan malah menyulitkan pemerintah

Dia juga menyinggung pihak-pihak yang mengaku hendak menyelamatkan Indonesia, namun mempersulit upaya pemerintah untuk melakukan penyelamatan Jiwasraya.

"Katanya ingin menyelamatkan Indonesia? Jika ingin menyelamatkan Indonesia seharusnya yang diutamakan adalah keselamatan rakyat, bukan malah menyulitkan pemerintah untuk menyelamatkan dan membantu rakyat! Karena Nasabah Jiwasraya itu adalah bagian dari Rakyat!"ucap dia.

Ia menjelaskan, pemberian PNM sebesar 22 triliun untuk membantu pengembalian dana nasabah, sedangkan pendirian perusahaan dengan pengelola yang baru adalah program untuk memperbaiki manajemen. Ia menyebut, dua langkah itu yang memang harus dilakukan oleh pemerintah dan parlemen untuk menyelamatkan rakyat dan perusahaan negara.

"Karena negara harus bertanggung jawab dan tidak boleh berbisnis pada rakyat, untuk punishment pada oknum-oknum yang bersalah pemerintah sudah mengajukan mereka ke meja hijau dan menyita aset mereka kurang lebih 18 Triliun," ujar dia.

"Itu artinya pemerintah tidak asal melakukan penyelamatan tanpa perhitungan," kata Irma menambahkan.

Sebelumnya, seorang nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bernama Agung Setiawan menyayangkan ada pihak yang tidak mendukung program penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) untuk merestrukturisasi asuransi pelat merah tersebut.

Sejumlah pihak sengaja menggoreng isu pemberian PMN kepada BPUI untuk merestrukturisasi polis Asuransi Jiwasraya. 

"Ada pihak-pihak yang tidak mendukung PMN. Umumnya mereka ini adalah yang tidak pro terhadap rakyat yang merupakan nasabah Jiwasraya," kata Agung di Jakarta, Minggu, 4 Oktober seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, pemberian PMN ke BPUI menjadi salah satu cara yang digunakan pemerintah dan manajemen baru Jiwasraya untuk melakukan penyelamatan polis Jiwasraya. Nasabah Jiwasraya sebagian besar berasal dari kalangan pensiunan dan masyarakat biasa.

"Nasabah juga rakyat yang harus diselamatkan yang menjadi korban atas kasus korupsi di tubuh Jiwasraya. Kami percaya dengan PMN, pemerintah dan manajemen baru Jiwasraya bisa mengembalikan uang nasabah yang kebanyakan pensiunan," ujarnya.

Namun, Agus tidak merinci pihak yang dinilai menggiring opini publik atas PMN tersebut. Ia hanya menjelaskan pihak tersebut memanfaatkan media sosial untuk menolak PMN sebagai kepentingan pribadi maupun kelompok.[]

Berita terkait
Warga 'Bandel' Saat Pilkada, Irma NasDem: Seret, Polisi Berhak
Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago sebut kepolisian bisa menindak tegas masyarakat yang langgar protkes saat Pilkada.
Gelontorkan PMN ke Jiwasraya, DPR: Menkeu Cederai Rakyat
Anggota DPR menegaskan bahwa Fraksi PKS tidak tidak setuju dengan pemberian PMN sebesar Rp 20 triliun untuk selesaikan permasalahan PT Jiwasraya.
Hexana: Kerugian Jiwasraya Rp16,8 Triliun Belum Final
Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, nilai kerugian Jiwasraya Rp16,8 triliun berdasarkan hasil audit BPK belum final.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.