Instruksi Tutup, Warkop di Aceh Banyak yang Nakal

Masih banyak warung kopi di Banda Aceh yang buka secara diam-diam meski sudah ada larangan guna mengantisipasi virus corona di Aceh.
Salah satu warung kopi di Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh tetap melayani pengunjung pada Senin, 23 Maret 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Intruksi Pemerintah Kota Banda Aceh agar menutup sementara waktu warung kopi, tempat hiburan dan pusat keramaian lainnya di kota tersebut tak berjalan maksimal. Hal ini diketahui dengan masih banyaknya warung kopi yang tetap melayani pengunjung.

Amatan Tagar pada Senin, 23 Maret 2020, sejumlah warung kopi di Kota Banda Aceh masih dibuka untuk umum. Bahkan, ada warung kopi yang membuka secara diam-diam.

Hal itu seperti yang terlihat di salah satu warung kopi di Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala. Meski dari luar terlihat ditutup sebagian, tetapi mereka masih menerima pelanggan.

Kopinya diminum di rumah saja ya bang, mari kita saling membantu.

Kondisi itu membuat Kepala Kepolisian Sektor Syiah Kuala, Ajun Komisaris Polisi Edi Saputra turun langsung ke lokasi pada pukul 14.30 WIB. Mereka meminta pemilik warung untuk menjalankan intruksi Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Selain meminta agar warung kopi ditutup, Edi Saputra juga meminta para pelanggan untuk tidak berlama-lama di warkop. Ke depan, ia bahkan meminta agar pelanggan menyeruput kopi di rumah saja.

"Kopinya diminum di rumah saja ya bang, mari kita saling membantu," ujar Edi Saputra.

Seorang pengunjung, Iqbal Ridha, 29 tahun, mengaku mengetahui adanya intruksi pemerintah agar tidak nongkrong di warung kopi. Tetapi, ia sulit menjalankan intruksi tersebut karena sudah terbiasa nongkrong di warung kopi.

"Tetapi saya mengapresiasi intruksi tersebut, karena demi kebaikan," kata Iqbal.

Ia mengatakan, setelah intruksi tersebut keluar, ia tetap mencari warung kopi yang masih melayani pengunjung. Namun, ia tak berlama-lama di sana.

"Artinya sekarang tidak nongkrong lama-lama lagi, begitu kopi habis diminum langsung pulang," tutur Iqbal.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH), TNI dan Polri melakukan razia di sejumlah warung kopi di Kota Banda Aceh, Aceh, Minggu, 22 Maret 2020 malam.

Razia yang dilakukan usai salat Isya hingga menjelang dini hari itu sebagai upaya pemerintah dalam mencegah tersebarnya virus corona di Kota Banda Aceh. Dalam razia ini, tim gabungan bahkan meminta setiap pengunjung agar pulang.

Tim yang melakukan razia menghampiri setiap warung kopi, tempat hiburan dan lokasi keramaian lainnya. Di sana, personel melakukan sosialisasi pada pemilik usaha agar mulai malam ini menghentikan segala aktivitas keramaian.

Kepala Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Muhammad Hidayat mengatakan, razia itu dilakukan untuk menindaklanjuti maklumat Kapolri Nomor Mak/02/III/2020, Kamis 19 Maret 2020, dan surat Plt Gubernur Aceh nomor 440/5242 tertanggal 22 Maret 2020.

“Malam besok dan besok lagi akan tetap melakukan razia. Ini dilakukan sesuai dengan intruksi Plt Gubernur Aceh dan Wali Kota Banda Aceh,” ujar Hidayat. []

Berita terkait
Demi Anak Tukang Becak Aceh Bertahan Saat Isu Corona
Larangan aktivitas diluar oleh Pemerintah Kabupaten Abdya untuk mengantisipasi corona berdampak terhadap tukang becak dan pedagang yang mulai sepi.
Cek Suhu Tubuh di Perbatasan Aceh karena Corona
Untuk pencegahan penularan wabah virus corona Covid-19 di perbatasan Aceh mulai dicek suhu tubuh.
Corona, Penerbangan Rute Aceh Malaysia Dibatalkan
Waspada Corona, maskapai Air Asia dan Firefly membatalkan sementara keberangkatan dari Aceh menuju Kuala Lumpur dan Penang Malaysia.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.