Insentif Relawan Covid Belum Dibayar, Ini Kata Pemkab Pessel

Pembayaran insentif relawan Covid-19 di Pesisir Selatan menunggu APBD Perubahan 2020.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pessel, Rinaldi Dasar. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menyebut honor relawan Covid-19 bakal dibayarkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020.

Memang telah diagendakan pada perubahan APBD tahun ini.

Kepala Bagian Humas Pemkab Pessel, Rinaldi Dasar mengatakan, pembiayaan honor para relawan masuk ke APBD-P. Alokasi dana telah disiapkan, namun revisi APBD-P baru disetujui Gubernur Irwan Prayitno.

"Memang telah diagendakan pada perubahan APBD tahun ini," katanya, Jumat, 13 November 2020.

Hanya saja, Rinaldi tidak mengetahui total besaran anggaran insentif relawan dan anggaran operasional yang disediakan untuk relawan Covid-19.

Seperti diberitakan Tagar pada Kamis, 12 November 2020, relawan Covid-19 Pessel, Sumbar kecewa dengan pemerintah daerah setempat. Pasalnya, insentif yang dijanjikan masih belum dibayar.

Selain itu, pengangkatan relawan juga tidak melalui mekanisme resmi. Tidak hak dan kewajiban yang tertuang dalam bentuk kontrak atau perjanjian kerja secara tertulis. Segala kesepakatan hanya secara lisan.

"Wajar kami kecewa, karena ini sudah terhitung 2 bulan sejak direkrut awal September silam," kata salah seorang relawan.

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 Pessel melalui manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zen merekrut 28 orang relawan Covid-19. Dari 28 orang itu, 12 di antaranya bertugas di Rusunawa Painan Selatan.

Mereka merawat pasien yang menjalani isolasi dengan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sedangkan 16 lainnya ditugaskan di RSUD.

Sesuai kesepakatan lisan, masing-masing relawan bertugas 12 sift dengan 12 hari kerja. Insentif yang dijanjikan Rp 250 ribu per sift. Secara kumulatif, tiap relawan menerima Rp 3 juta selama 12 hari.

Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal insentif tersebut. Bahkan, dalam perjalanan kerja, insentif relawan di RSUD turun drastis menjadi Rp 75 ribu per sift. Sementara yang di Rusunawa tetap.

"Informasi yang saya dapat, sisa dari kekurangan itu dibebankan pada RSUD, tapi manajemen mengaku tidak punya uang," katanya.

Mereka berharap, baik pemerintah kabupaten maupun Gugus Tugas Covid memberikan kepastian bagi relawan, sehingga tidak terus menunggu tanpa kepastian.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Satria Wibawa mengaku belum mengetahui soal belum dibayarnya insentif relawan Covid-19 Pessel itu. Menurutnya, anggaran insentif relawan bersumber dari dana Gugus Tugas yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besaran yang dijatah untuk relawan sebelumnya telah disepakati bersama manajemen RSUD.

Dia mengaku juga tidak mengetahui besaran anggaran untuk seluruh relawan. "Lupa saya, tapi yang pasti dulu telah disepakati waktu rapat Gugus Tugas," tuturnya.

Sementara, Direktur RSUD M. Zen, dr Sutarman ketika dihubungi Tagar melalui telepon selulernya belum menjawab. []


Berita terkait
Insentif Belum Dibayar, Relawan Covid-19 Pessel Kecewa
Relawan Covid-19 Pesisir Selatan kecewa terhadap pemerintah daerah yang tidak memberikan kepastian pembayaran insentif.
Solusi Paslon Rusma-Rudi di Pessel untuk Antisipasi Resesi
Rusma Yul Anwar bakal mendorong penggunaan angggaran Pesisir Selatan sesuai dengan potensi dan ekonomi masyarakat.
Walhi Sebut Komitmen Pemkab Pessel Menjaga Hutan Masih Lemah
Walhi Sumatera Barat menyebut Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan lemah dalam menjaga menjaga hutan.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu