Insentif Belum Dibayar, Relawan Covid-19 Pessel Kecewa

Relawan Covid-19 Pesisir Selatan kecewa terhadap pemerintah daerah yang tidak memberikan kepastian pembayaran insentif.
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak lima nakes di Kabupaten Tegal terpapar Covid-19 imbas ketidakjujuran keluarga pasien anak berusia sembilan tahun. (Foto: Instagram/Kominfo Kab Magelang)

Pesisir Selatan - Relawan Covid-19 Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat kecewa dengan pemerintah daerah setempat. Pasalnya, insentif yang dijanjikan belum kunjung dibayarkan hingga saat ini.

Informasi yang saya dapat, sisa dari kekurangan itu dibebankan pada RSUD, tapi manajemen mengaku tidak punya uang.

Selain itu, pengangkatan relawan juga tidak melalui mekanisme resmi. Tidak jelas hak dan kewajiban yang tertuang dalam bentuk kontrak atau perjanjian kerja secara tertulis. Segala kesepakatan pun hanya secara lisan.

"Wajar kami kecewa. Ini sudah terhitung 2 bulan sejak direkrut awal September silam," kata salah seorang relawan Covid-19 di Pessel, Kamis, 12 November 2020.

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 Pessel melalui manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zen merekrut 28 orang relawan Covid-19. Dari 28 orang itu, 12 di antaranya bertugas di Rusunawa Painan Selatan.

Mereka merawat pasien yang menjalani isolasi dengan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sedangkan 16 lainnya ditugaskan di RSUD.

Sesuai kesepakatan lisan, masing-masing relawan bertugas 12 sift dengan 12 hari kerja. Insentif yang dijanjikan Rp 250 ribu per sift. Secara kumulatif, tiap relawan menerima Rp 3 juta selama 12 hari.

Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal insentif tersebut. Bahkan, dalam perjalanan kerja, insentif relawan di RSUD turun drastis menjadi Rp 75 ribu per sift. Sementara yang di Rusunawa tetap.

"Informasi yang saya dapat, sisa dari kekurangan itu dibebankan pada RSUD, tapi manajemen mengaku tidak punya uang," katanya.

Mereka berharap, baik pemerintah kabupaten maupun Gugus Tugas Covid memberikan kepastian bagi relawan, sehingga tidak terus menunggu tanpa kepastian.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Satria Wibawa mengaku belum mengetahui soal belum dibayarnya insentif relawan Covid-19 Pessel itu. Menurutnya, anggaran insentif relawan bersumber dari dana Gugus Tugas yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besaran yang dijatah untuk relawan sebelumnya telah disepakati bersama manajemen RSUD.

Dia mengaku juga tidak mengetahui besaran anggaran untuk seluruh relawan. "Lupa saya, tapi yang pasti dulu telah disepakati waktu rapat Gugus Tugas," tuturnya.

Sementara, Direktur RSUD M. Zen, dr Sutarman ketika dihubungi Tagar melalui telepon selulernya belum menjawab. []


Berita terkait
Solusi Paslon Rusma-Rudi di Pessel untuk Antisipasi Resesi
Rusma Yul Anwar bakal mendorong penggunaan angggaran Pesisir Selatan sesuai dengan potensi dan ekonomi masyarakat.
Walhi Sebut Komitmen Pemkab Pessel Menjaga Hutan Masih Lemah
Walhi Sumatera Barat menyebut Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan lemah dalam menjaga menjaga hutan.
Alasan Prajurit TNI di Pessel Bangun Jamban Warga
Prajurit TNI membangun jamban untuk masyarakat Airpura di Pesisir Selatan.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.