Jakarta – Terdapat banyak istilah dalam dunia investasi yang sulit dipahami oleh seorang investor pemula agar memudahkan Anda dalam menjalankan investasi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 20 istilah investasi yang perlu investor ketahui.
1. Akuisisi
Akuisisi merupakan penggabungan badan usaha dengan cara menguasai sebagian besar saham badan usaha lain. Akuisisi ini bertujuan untuk dua atau lebih badan usaha agar tetap eksis secara hukum dan badan usaha yang menguasai saham paling besar menjadi induk perusahaan yang harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi secara teratur.
2. Auto Rejection
Auto Rejection merupakan penolakan secara otomatis oleh JATS terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli Efek yang dimasukkan ke JATS akibat melewati batasan harga yang ditetapkan oleh Bursa.
3. Buy & Sell
Buy berarti investor mengeluarkan dana untuk membeli instrumen yang diinginkan. Sedangkan Sell berarti investor menjual instrumen investasi yang dimiliki.
4. Buy back
Buyback saham atau pembelian kembali saham-saham yang telah beredar di publik ini dilakukan oleh emiten/perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
5. Capital Gain
Sama seperti return, capital gain merupakan istilah investasi yang menggambarkan hasil dari investasi yang sudah Anda lakukan. Perbedaannya, capital gain menggambarkan keuntungan modal yang diperoleh oleh investor. Cara menentukan capital gain adalah dengan mencari selisih dari harga jual dan harga beli aset.
6. Cut loss
Cut loss adalah keadaan investor menjual saham pada harga yang lebih rendah daripada harga belinya, sehingga investor mengalami kerugian.
7. Deposit
Deposit merupakan istilah investasi yang menggambarkan penyimpanan uang rekening saham. Di dalam dunia investasi saham, rekening ini disebut juga dengan nama Rekening Dana Nasabah (RDN).
8. Diversifikasi
Terdapat istilah terkenal dalam dunia investasi yakni “don’t put your eggs in one basket” (jangan menaruh telur dalam satu keranjang). Dalam dunia investasi ini berarti jangan menyalurkan seluruh dana yang Anda miliki dalam satu instrumen efek. Hal ini bertujuan jika salah satu instrumen yang Anda miliki merosot atau anjlok, maka Anda masih memiliki instrumen lain yang dapat memberikan keuntungan. Itulah yang disebut dengan diversifikasi.
9. Dividen
Volatilitas ini merupakan istilah untuk fluktuasi harga instrumen investasi yang bisa menjadi patokan bagi para calon investor. Tingkat volatilitas dapat menentukan tingkat risiko sebuah instrumen investasi. Jadi, semakin tinggi fluktuasi (bersifat volatil) instrumen investasi, maka semakin tinggi juga risikonya.
10. Dividend yield
Dividend Yield ini sendiri merupakan jumlah dividen tahunan dari suatu perusahaan yang dinyatakan dalam persentase dari harga pasar terakhir dari saham perusahaan tersebut.
11. Emiten
Emiten merupakan pihak yang memperoleh dana dari pasar modal dengan menerbitkan dan menjual efek kepada masyarakat umum. Efek yang dimaksud adalah saham, obligasi, dan lainnya. Perlu diketahui, emiten bisa berupa perusahaan, perorangan atau organisasi dan kelompok.
12. Growth stock
Growth Stock berarti sebuah saham suatu perseroan yang sudah memperlihatkan perolehan penghasilan yang lebih cepat dari rata-rata selama beberapa tahun terakhir dan diharapkan akan mempertunjukkan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi. Dalam jangka panjang, saham unggul cenderung berkinerja lebih daripada saham yang tumbuh lebih lambat atau bahkan tidak tumbuh.
13. Initial Public Offering (IPO)
Initial public offering (IPO) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saat pertama perusahaan melepas sahamnya ke bursa saham. IPO menentukan apakah sebuah perusahaan sudah go public atau belum. Setelah go public saham perusahaan tersebut bisa dibeli oleh masyarakat yang ingin mulai berinvestasi.
14. Likuiditas
Likuiditas merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa mudah investasi dicairkan atau dijadikan uang tunai kembali. Biasanya, istilah ini digunakan oleh calon investor untuk menentukan aset atau instrumen investasi yang ingin dipilih, dan juga jangka waktunya.
15. Manajer Investasi
Manajer investasi merupakan lembaga keuangan profesional yang memiliki izin khusus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengelola dana nasabah dalam berbagai instrumen investasi, dengan tujuan memperoleh keuntungan bagi investor yang sudah mempercayakan dananya kepada mereka.
16. Odd Lot
Odd lot atau biasa dikenal lot merupakan satuan jumlah saham yang jumlahnya lebih kecil dari satuan perdagangan saham di Bursa Efek, sehingga jumlah tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar reguler.
17. Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat bertemunya investor dan emiten (badan usaha yang membutuhkan modal). Jadi, pasar modal bertujuan sebagai fasilitator kegiatan jual beli investasi. Umumnya, pasar modal memperdagangkan instrumen investasi jangka panjang seperti saham, obligasi, reksadana, dan lainnya.
18. Return
Return adalah keuntungan yang didapatkan investor pada saat menanamkan modal. Return ini baru bisa didapati oleh investor saat melakukan penarikan dana dari instrumen yang dijual.
19. Take Profit
Take profit dapat diartikan sebagai tindakan menjual saham yang dimiliki atau yang telah dibeli, setelah mencapai level harga atau target yang direncanakan.
20. Volatilitas
Volatilitas ini merupakan istilah untuk fluktuasi harga instrumen investasi yang bisa menjadi patokan bagi para calon investor. Tingkat volatilitas dapat menentukan tingkat risiko sebuah instrumen investasi. Jadi, semakin tinggi fluktuasi (bersifat volatil) instrumen investasi, maka semakin tinggi juga risikonya. []
(Fadhil Ramadhan)
Baca Juga
- 3 Ragam Jam Pasar Saham yang Harus Diketahui Investor
- 5 Tips Menggunakan Kartu Kredit Pertama Anda
- 5 Risiko dalam Berinvestasi Saham
- 5 Hal yang Jarang Diketahui Tentang Presiden China Xi Jinping