Semarang – Siapa pengganti pelatih PSIS Semarang masih teka-teki. Manajemen klub sepak bola kebanggaan warga Semarang ini tak ingin terburu-buru memutuskan siapa yang berhak menggantikan pelatih Jafri Sastra.
PSIS lebih berhati-hati menetapkan pelatih anyar. Selain kompetisi Shopee Liga 1 2019 masih lama, PSIS berharap pelatih yang menggantikan Jafri mampu mengangkat prestas tim.
Meski mengalami keterpurukan, PSIS sesungguhnya masih bertahan di papan tengah. Hanya posisi 11 di klasemen memang cukup rawan. Mereka masih masih bisa tergeser dan turun peringkat.
Apalagi performa tim Mahesa Jenar mengalami keterpurukan. Dari lima pertandingan, PSIS hanya sekali menang dan empat kali menelan kekalahan. Repotnya, tiga kekalahan terakhir dialami Silvio Ecscobar dkk di kandang sendiri.
Kami belum berani putuskan karena masih akan memanggil para calon. Kami ingin lihat programnya apakah sesuai dengan karakter PSIS atau tidak. Selanjutnya, kami baru putuskan
Setelah kalah 0-1 dari Persib Bandung di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, mereka kemudian ditaklukkan PS Tira Persikabo 0-2. Terakhir saat menjamu Persipura Jayapura, PSIS kembali kalah 1-3.
Menurut General Manager PSIS Wahyu Winarto pihaknya sudah menerima banyak lamaran, baik dari pelatih asing mapun lokal. Namun PSIS baru akan menetapkan pelatih baru usai laga tandang melawan Semen Padang, Jumat 16 Agustus 2019.
“Kami tidak ingin terburu-buru untuk posisi pelatih kepala. Kami perlu melihat perkembangan lebih dulu. Kami paling cepat menetapkan pelatih baru setelah lawan Semen Padang,” kata Wahyu.
"Yang jelas kami sudah menerima sejumlah lamaran dan sodoran nama pelatih baru. Beragam, ada yang dari lokal maupun pelatih asing," ujar pria yang akrab disapa Liluk ini,
Namun lagi-lagi Liluk belum bersedia membocorkan nama-nama calon pelatih yang akan menukangi PSIS. Termasuk kandidat kuat yang akan diputuskan menjadi pelatih kepala.
Bagi dia, PSIS tidak ingin terburu memutuskan pelatih anyar. Pasalnya ada mekanisme yang harus dilewati calon pelatih. Tentunya dengan syarat dan kriteria yang wajib dipahami oleh mereka yang ingin menahkodai tim.
“Kami belum berani putuskan karena masih akan memanggil para calon. Kami ingin lihat programnya apakah sesuai dengan karakter PSIS atau tidak. Selanjutnya, kami baru putuskan,” kata Liluk menegaskan.
Disinggung evaluasi pemain guna menyongsong putaran kedua, Liluk kembali belum bisa menjelaskan secara detil. Apalagi saat ini PSIS dihadapkan jadwal yang padat di kompetisi Liga 1. Menurutnya PSIS ingin fokus memaksimalkan hasil di putaran pertama agar bisa memperbaiki posisi. []