Ini Penyebab Kapal Hantam Container Crane di Semarang

Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menjelaskan terkait takrakan kontainer crane di dermaga Terminal Peti Kemas Semarang. Ini penyebabnya.
Kepala KSOP Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ahmad Wahid menjelaskan kronologis dan penyebab Kapal MV Soul of Luck menabrak container crane di dermaga TPKS Semarang. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mengungkap hasil penyelidikan kejadian kapal hantam container crane (CC) di dermaga Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah. Penyebabnya adalah kerusakan mesin kapal penabrak, MV Soul of Luck.

“Ada gangguan dari sistem pneumatic dari mesin penggerak kapal. Ini yang menyebabkan kapalnya gagal berhenti,” Kepala KSOP Kelas I Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ahmad Wahid di Semarang, Senin 15 Juli 2019.

Ahmad Wahid menjelaskan pihaknya sudah melakukan klarifikasi terhadap sejumlah pihak yang terkait langsung dengan kejadian tersebut. Mulai dari kru kapal MV Soul of Luck seperti nahkoda, kepala kamar mesin (KKM), hingga kru dan awal kapal pandu serta kapal tunda. Sejumlah dokumen yang berhubungan dengan perjalanan kapal juga turut diteliti guna mengetahui kondisi terakhir dari Soul of Luck.

Kapal pengangkut ratusan kontainer ini dalam kondisi normal saat berangkat dari Port Klang Malaysia, 11 Juli 2019. Tiba di pesisir Pelabuhan Tanjung Emas mesin kapal juga terpantau tidak bermasalah.

“Menunjukkan bahwa pada saat kapal masuk dari luar masih kondisi normal,” ujar dia.

Trouble pada mesin muncul ketika Soul of Luck hendak sandar ke dermaga TPKS. Pemintaan dari kru kapal pandu agar kapal berhenti dan mundur ternyata tidak direspon. Pangkal penyebabnya adalah ketidaknormalan di bagian mesin dari kapal berbendera Panama tersebut.

“Mesin tidak respon, jadi mesin jalan terus. Kami klarifikasi ke nahkoda, juga mengatakan demikian. Dari KKM juga, karena tidak bisa Bahasa Inggris, diterjemahkan oleh nahkoda,” jelasnya.

Kru kapal pandu maupun tunda, Jayanegara 304 dan Jayanegara 201, sudah berupaya membelokkan arah dari depan maupun menghentikan laju kapal dari belakang. Namun karena besarnya tenaga dari mesin Soul of Luck, dua kapal jenis pilot boat dan tug boat itu tak mampu menghindarkan tabrakan.

Bahkan tali penarik dari tug boat sampai putus lantaran tidak kuat menahan laju Soul of Luck. Hingga akhirnya kapal bergerak terus ke arah TPKS dan bagian depannya menghantam CC no 3 yang berada di paling ujung dermaga.

“Keterangan dari nahkoda dan Pandu, digunakanlah tug boat untuk menahan tapi karena tidak sanggup menahan talinya putus. Itulah upaya maksimal yang bisa dilakukan mereka untuk meminimalisir, kalau tidak seperti itu tentu akan lebih besar dampak tabrakannya,” jelas dia.

Terkait penyelidikan lebih lanjut kasus ini, pihaknya juga koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

KNKT sudah tiba di Semarang hari ini untuk menyelidiki masalah kecelakaan tersebut.

Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Doso Agung memastikan kejadian tabrakan kapal dengan salah satu alat berat pengangkat kontainer milik perusahaan yang dipimpinnya tidak berimbas pada aktivitas bongkar muat peti kemas di dermaga TPKS. “Dalam waktu tiga jam setelah kejadian, bongkar muat normal kembali sehingga tidak akan berdampak pada aktivitas ekspor impor,” kata dia.

Doso juga menyatakan kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan, melainkan murni kecelakaan. “Tidak ada yang ingin terjadi kecelakaan seperti ini. Tidak ada unsur kesengajaan maupun kelalaian. Namun dengan disiplin kerja yang tinggi di TPKS, kejadian yang tidak diinginkan bisa diminimalisir,” ujarnya

Sementara untuk korban atas nama Heri Setiawan, operator head truck kondisinya sudah membaik. Bahkan sudah siap bekerja kembali namun oleh pihak TPKS diminta untuk istirahat lebih dulu hingga kondisinya benar-benar pulih.

“Pada saat kejadian sedang dalam truk. Saat akan tahu akan ada insiden, ia berupaya melarikan diri. Tapi karena terlambat kena pecahan kaca,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapal pengangkut peti kemas MV Soul of Luck menabrak dan merobohkan satu unit CC saat hendak merapat ke dermaga TPKS, Minggu 14 Juli 2019 sekira pukul 17.10 WIB. Kapal dengan registrasi IMO 9148647 tersebut berlayar dari Pelabuhan Port Klang Malaysia pada tanggal 11 Juli  2019 dan hendak bongkar muat di TPKS sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya. [] 

Artikel terkait: Kapal Kontainer Tabrak Crane di Pelabuhan Semarang

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)