Hendrar Prihadi Sulap Kota Lama Semarang Jadi Kawasan Wisata

Transformasi kawasan Kota Lama Semarang menjadi pembuktian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam merealisasikan visi misi pembangunannya.
Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Pixabay)

 Jakarta – Transformasi kawasan Kota Lama Semarang sekarang pun menjadi pembuktian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam merealisasikan visi misi pembangunannya selama masa kepemimpinannya.

Terlihat perubahan baru di Kota Lama di Semarang mulai menampakan wujudnya. Hal ini terjadi setelah revitalisasi tahap I yang menggarap drainase jalan, pemasangan material batu andesit, hingga lampu, dan street furniture mulai terselesaikan.

Pasalnya, Revitalisasi Kota Lama Semarang menjadi salah satu bagian dari program kerjanya Hendrar yang diajukan saat mendaftar sebagai Wali Kota Semarang pada 2015.

Hendi yang terpilih menjadi Kota Semarang memiliki keinginan menjadikan kawasan Kota Lama Semarang yang semula kumuh, menjadi icon pariwisata Kota Lumpia. Upaya merealisasikan komitmennya dalam mengembangkan Kota Lama dimulai saat ia berhasil terpilih menjadi wali kota Semarang periode 2016-2021.

Ia membawa begitu banyak perubahan salah satunya memasukkan Kota Lama sebagai salah satu kawasan strategis bidang sosial budaya pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021.


Apa kendala yang akan dihadapi dalam merevitalisasi Kota Lama saya katakan bahwa hampir seluruh bangunan cagar budaya yang ada adalah milik swasta termasuk BUMN.


Dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang membantu Hendi mendorong adanya perubahan di kawasan bersejarah Kota Semarang tersebut.

Dalam rencana pembangunan tersebut Kota Lama Semarang akan Dilengkapi Museum VW Revitalisasi juga disertai dengan memanfaatkan gedung-gedung tua di kawasan Kota Lama sebagai kawasan ekonomi dan bisnis. G

Gedung tua cagar budaya tersebut disulap menjadi perkantoran, restoran, kafe, kedai kopi dan tempat wisata. Jauh dari kesan kumuh, angker dan rawan kriminalitas seperti stigma yang melekat pada Kota Lama sebelumnya.

Bangunan lain juga telah disulap oleh Pemerintah Kota Semarang menjadi galeri seni dan tempat pameran produk UMKM guna lebih memperkenalkan potensi UMKM Kota Semarang kepada setiap pengunjung Kota Lama.

Pemerintah Kota Semarang terus mempersiapkan fasilitas dan sarana lain demi mendukung informasi berkaitan Kota Lama. Dinas Tata Ruang Kota Semarang juga meluncurkan aplikasi Kota Lama Semarang di Playstore dan Appstore untuk mendukung pelayanan informasi terkait bangunan cagar budaya.

Melalui aplikasi tersebut, pengunjung mendapatkan info lebih lanjut terkait 116 bangunan cagar budaya di Kota Lama hanya dengan menggunakan QR Code.

Sedangkan pusat layanan informasi berupa Klinik Pengawasan Bangunan Kota Lama yang berada di Gedung Oudetrap memberikan pelayanan konsultasi rencana konservasi terhadap aset cagar budaya, pusat data cagar budaya kota lama, dan pendampingan kegiatan di Kota Lama Semarang.

Atas pencapaian positif saat ini, Hendi selaku Wali Kota Semarang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berkontribusi. 

"Sedari awal ketika ditanya apa kendala yang akan dihadapi dalam merevitalisasi Kota Lama, saya katakan bahwa hampir seluruh bangunan cagar budaya yang ada adalah milik swasta, termasuk BUMN," ucap Hendi saat itu. []

Berita terkait
Vaksinasi Kota Semarang, Hendrar Prihadi: Siap Pertama
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi siap orang pertama divaksin. Semarang dapat 5.450 dosis di tahap awal vaksinasi Covid-19.
Jelang Tahun Baru, Hendrar Prihadi: Kota Semarang Masih PKM
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan jika wilayahnya masih berlaku aturan PKM. Masyarakat diminta taat PKM saat malam Tahun Baru.
Hendrar Prihadi Sebut 5 Klaster Baru Covid Semarang
Klaster baru penyebaran Covid-19 terus bermunculan di Semarang. Terkini ada lima klaster baru, mana saja?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.