Ini Dalang Pelarian 5 Tahanan Rutan Wates Kulon Progo

Tahanan tersebut juga menjadi otak di balik pelarian lima tahanan yang semuanya sudah tertangkap.
Pihak Rutan Kelas II B Wates memberikan keterangan terakit penangkapan lima tahanan yang sempat kabur. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Pihak Rutan Kelas II B Wates, Kulon Progo berhasil meringkus satu tahanan yang kabur Minggu 27 Oktober 2019 lalu. Tahanan tersebut juga menjadi otak di balik pelarian lima tahanan yang semuanya sudah tertangkap.

Tahanan yang diringkus atas nama Sutristiyanto. Dia ditangkap petugas rutan di sebuah kebun jagung di Beji, Wates, Selasa 29 Oktober 2019 kemarin.

Kepala Rutan Kelas II B Wates, Deny Fajariyanto mengatakan, penangkapan Sutristiyanto berawal dari informasi warga yang kebetulan sedang mencari rumput.

Warga itu melihat ada orang mencurigakan di kebun jagung di wilayah Beji. Orang tersebut selama dua hari berada di sana. Melihat gelagat mencurigakan tersebut, dia melapor ke Rutan Wates.

"Kebetulan juga tim pengejar kami ada yang sedang bergerak di daerah tersebut. Bak gayung bersambut, penangkapan segera dilakukan," ujar Deny, Selasa 29 Oktober 2019.

Deny menjelaskan, dari informasi yang digali, Sutristiyanto menjadi dalang pelarian kelima tahanan.

Dia pencetus ide dan kemudian merencanakan pelarian. Aksi kabur dipersiapkan tiga hari sebelumnya dan sudah mengetahui waktu lemahnya penjagaan di Rutan Wates.

Lokasi Sutristiyanto bersembunyiSaksi menunjukkan lokasi Sutristiyanto bersembunyi. (Foto" Tagar/Harun Susanto).

Motif dari perencanaan pelarian tersebut, diduga adanya masalah internal keluarga Sutristiyanto.

Informasi lain yang diperoleh pihak rutan menyebutkan, Sutristiyanto juga berperan dalam mempengaruhi dan mengintimidasi tahanan lain untuk ikut serta. Bahkan Pinasthi sempat diancam akan dilukai jika tak mau ikut kabur.

Mereka kini terancam kehilangan hak-haknya, karena tindakan melarikan diri

"Karena diancam, Pinasthi akhirnya turut serta dalam pelarian. Kami masih melakukan pemeriksaan lagi," tutur Deny.

Dijelaskan Deny, kelimanya kabur dengan melewati gorong-gorong di bawah kamar mandi yang memang terhubung langsung dengan luar penjara, sebelum mereka memanjat tembok rutan dan kemudian lari ke arah persawahan.

Dalam upaya pelarian itu, mereka menggergaji teralis penutup gorong-gorong dengan menggunakan gergaji besi sebelum akhirnya berhasil kabur. Pihak rutan kini masih memeriksa asal gergaji itu, dan apabila ada orang luar yang menyelundupkan, akan ditindaklanjuti.

Deny menambahkan, dalam pelariannya Sutristiyanto mengalami luka patah kaki kanan, pada saat melompat pagar rutan. Luka ini membuatnya tidak bisa melarikan diri lebih jauh.

"Mereka kini terancam kehilangan hak-haknya, karena tindakan melarikan diri sudah memenuhi syarat penjatuhan hukuman disiplin berupa pencatatan dalam Register F," terangnya.

Para tahanan itu kata Deny, kehilangan hak mendapatkan remisi, cuti bersyarat, cuti menjelang bebas, dan pembebasan bersyarat. Padahal, beberapa di antara mereka diketahui mendapat vonis hukuman penjara tidak terlalu lama, bahkan ada yang akan bebas dalam waktu dekat.

"Pinasthi Bayu itu habis masa hukuman di Februari 2020 dan sebenarnya diusulkan mendapat cuti bersyarat di November nanti. Namun dengan kejadian ini, usulan akhirnya diurungkan," kata Deny.

Pasca pelarian kelima tahanan tersebut, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan cara menutup gorong-gorong yang dirusak. Dipasang besi pelat sebanyak dua lapis.

Muhammad Yusuf, salah seorang saksi menjelaskan, dia mendapat informasi adanya orang mencurigakan dari pemilik lahan yang menjadi tempat Sutristiyanto bersembunyi.

"Kemudian pemilik lahan, bersama saya serta pencari rumput mengecek dulu, dan ternyata ada orang yang bersembunyi. Sempat ditanyai oleh pencari rumput. Kemudian kami kembali dan membuat laporan, setelah itu baru disergap oleh pihak rutan," tuturnya.

Yusuf menjelaskan, orang mencurigakan tersebut dalam kondisi patah kaki, yang bisa dilihat dari kakinya yang bengkak. Ada juga bercak darah di kaki yang patah tersebut. Dia juga terlihat lemas.

"Orang mencurigakan tersebut kami yakini sebagai tahanan rutan yang kabur, karena sama dengan ciri-ciri yang beredar," pungkasnya.[]

Berita terkait
Tahanan Rutan Wates Kulon Progo Kabur, Mau Ketemu Pacar
Pihak Rutan Kelas II B Wates, Kulon Progo bergerak cepat untuk menangkap sisa tahanan kabur pada Minggu 27 Oktober 2019.
Yasonna Laoly Dituntut Benahi Sistem Lapas dan Rutan
Menkumham Yasonna H Laoly dituntut membenahi sistem lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan (rutan) di Indonesia.
Napi Rutan Wates Kulon Progo Kabur, 2 Belum Tertangkap
Tiga orang berhasil ditangkap, sementara dua orang kini masih dalam pencarian.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.