Inggris Tantang China di PBB Terkait Akses ke Xinjiang

Inggris serukan agar PBB diberikan akses "segera dan tak terbatas" ke Provinsi Xinjiang untuk selidiki laporan pelanggaran di wilayah China itu
Bendera Inggris dan China menjelang penandatanganan dialog ekonomi dan keuangan antara kedua negara di Beijing, 21 September 2015. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

London – Inggris akan menyerukan agar PBB diberikan akses "segera dan tak terbatas" ke Provinsi Xinjiang untuk menyelidiki berbagai laporan pelanggaran di wilayah China itu. Hal ini diutarakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Dominic Raab, pada pada Senin, 22 Februari 2021.

Menlu Raab, juga akan menandai kembalinya Inggris sebagai anggota Dewan Hak-hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengecam catatan HAM sesama anggota Dewan lain, China dan Rusia. Menurut kantor Raab, Inggris juga akan menyoroti keprihatinan mengenai Myanmar dan Belarus.

menlu inggris raabMenteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan Inggris akan meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas pelanggaran hak asasi manusia (Foto: abc.net.au/indonesian - Reuters: Lim Huey Teng)

Terkait dengan China, Menlu Raab akan mempertanyakan berbagai laporan pelanggaran di Xinjiang, termasuk penyiksaan, kerja paksa dan sterilisasi perempuan secara paksa. “Raab akan mengatakan bahwa "Pelanggaran itu terjadi dalam skala sangat besar," pernyataan dari kantor Raab.

Menlu Raab juga akan menyampaikan, "Komisioner Tinggi HAM PBB, atau pakar pencari fakta independen lainnya, harus dan, sekali lagi, harus diberi akses segera dan tak terbatas ke Xinjiang."

UighurIlustrasi praktik kerja paksa China terhadap etnik Uighur. (Foto: Sourcing Journal).

China dikecam luas karena mendirikan kompleks di Xinjiang yang kata Beijing merupakan "pusat-pusat pelatihan vokasional" untuk memberantas ekstremisme dan memberi orang-orang keahlian baru. Para pengkritik China menyebutnya kamp-kamp konsentrasi.

PBB telah mengatakan sedikitnya 1 juta warga Uighur dan Muslim lain ditahan di Xinjiang (vm/pp)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Setelah Inggris Kembalikan Hong Kong ke China
Hong Kong dikembalikan Inggris kembali ke bawah kekuasaan China pada tahun 1997. Inggris menguasai Hong Kong selama 156 tahun
Tudingan Inggris Soal Kerja Paksa di Xinjiang Dibantah China
China akan bela diri terhadap tuntutan pemerintah Inggris agar perusahaan pastikan rantai pasokan bebas dari kerja paksa di Xinjiang
China Minta Inggris Jangan Usil Soal Hong Kong
China memperingatkan Inggris untuk tidak campur tangan soal penerapan Undang-Undang Keamanan Negara di Hong Kong.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi