Setelah Inggris Kembalikan Hong Kong ke China

Hong Kong dikembalikan Inggris kembali ke bawah kekuasaan China pada tahun 1997. Inggris menguasai Hong Kong selama 156 tahun
2015: Olah Raga Yang Penuh Politik (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Hong Kong dikembalikan Inggris kembali ke bawah kekuasaan China pada tahun 1997. Inggris menguasai Hong Kong selama 156 tahun. Sejarah kawasan Hong Kong itu setelah dikembalikan ke China ditandai dengan sejumlah aksi protes terhadap China.

hongkong11997: Momentum Bersejarah (Foto: dw.com/id)

1997: Momentum Bersejarah. Penyerahan Hong Kong dari Inggris kepada China terjadi tanggal 1 Juli 1997. Wilayah Hong Kong menjadi koloni Inggris tahun 1842 dan dikuasai Jepang selama Perang Dunia II. Setelah Hong Kong kembali ke China, situasi politiknya disebut "satu negara, dua sistem."

hongkong21999: Tidak Ada Reuni Keluarga (Foto: dw.com/id)

1999: Tidak Ada Reuni Keluarga. Keluarga-keluarga yang terpisah akibat perbatasan Hong Kong berharap akan bisa bersatu lagi, saat Hong Kong kembali ke China. Tetapi karena adanya kuota, hanya 150 orang China boleh tinggal di Hong Kong, banyak yang kecewa. Foto: Aksi protes warga China (1999) setelah permintaan izin tinggal ditolak oleh Hong Kong.

hongkong32002: Harapan Yang Kandas (Foto: dw.com/id)

2002: Harapan Yang Kandas. Masalah izin tinggal muncul lagi April 2002 ketika Hong Kong mulai mendeportasi sekitar 4.000 warga China yang "kalah perang" untuk dapat izin tinggal di daerah itu. Keluarga-keluarga yang melancarkan aksi protes di lapangan utama digiring secara paksa.

hongkong42003: Pandemi SARS (Foto: dw.com/id)

2003: Pandemi SARS. 2003, virus SARS yang sangat mudah menular mencengkeram Hong Kong. Maret tahun itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya pandemi di kawasan itu. Pria ini (foto) hadir dalam upacara penguburan Dokter Tse Yuen-man bulan Mei. Dr. Tse secara sukarela menangani pasien SARS dan tertular virus itu. Hong Kong dinyatakan bebas SARS Juni 2003. Hampir 300 orang tewas akibat penyakit ini.

hongkong52004: Demonstrasi bagi Demokrasi (Foto: dw.com/id)

2004: Demonstrasi bagi Demokrasi. Politik China "satu negara, dua sistem" kerap sebabkan ketegangan. 2004, dalam peringatan ke tujuh penyerahan kembali Hong Kong, ratusan ribu orang memprotes, dan menuntut reformasi politik. Mereka menyerukan demokrasi dan pemilihan pemimpin Hong Kong berikutnya.

hongkong62008: Tidak Ada Tempat Tinggal (Foto: dw.com/id)

2008: Tidak Ada Tempat Tinggal. Harga properti yang sangat tinggi sebabkan biaya sewa yang juga tinggi. 2008 rasanya tak aneh jika melihat orang seperti Kong Siu-kau tinggal di apa yang disebut "rumah kandang." Besarnya 1,4 m persegi, dikelilingi kawat besi, dan dalam satu ruang biasanya ada delapan. Sekarang sekitar 200.000 orang menyebut sebuah "kandang" atau satu tempat tidur di apartemen yang disewa bersama, sebagai rumah.

hongkong72009: Mengingat Lapangan Tiananmen (Foto: dw.com/id)

2009: Mengingat Lapangan Tiananmen. Saat peringatan 20 tahun pembantaian brutal pemerintah China di Lapangan Tiananmen (4 Juni 1989), penduduk Hong Kong berkumpul dan menyalakan lilin di Victoria Park. Ini menunjukkan perbedaan besar antara Hong Kong dan China. Di China pembantaian atas orang-orang dan mahasiswa yang prodemokrasi hanya disebut Insiden Empat Juni.

hongkong82014: Aksi Occupy Central (Foto: dw.com/id)

2014: Aksi Occupy Central. Sejak September 2014, protes skala besar yang menuntut lebih luasnya otonomi mencengkeram Hong Kong selama lebih dari dua bulan. Ketika itu Beijing mengumumkan China akan memutuskan calon pemimpin eksekutif Hong Kong dalam pemilihan 2017. Aksi protes disebut Revolusi Payung, karena demonstran menggunakan payung untuk melindungi diri dari semprotan merica dan gas air mata.

hongkong92015: Olah Raga Yang Penuh Politik (Foto: dw.com/id)

2015: Olah Raga Yang Penuh Politik. Kurang dari setahun setelah Occupy Central berakhir, China bertanding lawan Hong Kong dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia sepak bola, 17 November 2015. Para pendukung China tidak disambut di Hong Kong. Para fans Hong Kong mengejek dan berteriak-teriak ketika lagu kebangsaan China dimainkan, dan mengangkat poster bertuliskan "Hong Kong bukan China." Pertandingan berakhir 0-0.

hongkong102016: Kekerasan Baru (Foto: dw.com/id)

2016: Kekerasan Baru. February 2016 tindakan brutal polisi Hong Kong kembali jadi kepala berita. Pihak berwenang berusaha singkirkan pedagang ilegal di jalanan dari kawasan pemukiman kaum buruh di Hong Kong. Mereka mengirim polisi anti huru-hara, yang menggunakan pentungan dan semprotan merica. Bentrokan ini yang terbesar setelah Revolusi Payung 2014. Penulis: Carla Bleiker (ml/hp)/dw.com/id. []

Berita terkait
Hong Kong Wajibkan Tes Virus Corona di Distrik Padat
Hong Kong berlakukan lockdown di sebuah distrik yang padat penduduknya dan mewajibkan semua penghuni menjalani tes virus corona
China Tidak Lagi Mengakui Paspor Inggris Warga Hong Kong
China mengumumkan bahwa pihaknya tidak lagi akan mengakui paspor Inggris untuk warga Hong Kong sebagai dokumen perjalanan dan identitas
Hong Kong Tangkap Puluhan Aktivis dan Politisi Pro-demokrasi
Puluhan aktivis dan politisi pro-demokrasi Hong Kong ditangkap dengan tuduhan subversi berdasarkan UU keamanan nasional Hong Kong
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.