Yogyakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memproyeksikan Indonesia menjadi negara digital. Alasannya Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna internet, terutama partisipasi di media sosial.
Menurut dia dengan basis pengguna internet sebanyak 150 juta orang, Indonesia sudah menjadi mesin digital Asia Tenggara. Dalam hal pengguna media sosial, Indonesia merupakan negara kelima yang paling aktif secara digital di dunia.
"Indonesia menjadi pasar terbesar keempat untuk Facebook dan Instagram. Sekitar 40 persen dari penduduk Indonesia tercatat aktif sebagai pengguna WhatsApp," kata Menkominfo dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 27 November 2019.
Menteri Johnny mengatakan untuk mendukung misi menjadi negara digital, Kemenkominfo telah dan akan menyelenggarakan program-program keterampilan dan literasi digital. Langkah ini demi mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang kompetitif dalam skala nasional dan global.
Menurut dia sejumlah program tersebut antara lain keterampilan digital dasar melalui Gerakan Digital Siberkreasi. Kemudian dilanjutkan dengan program keterampilan digital menengah melalui Digital Talent Scholarship, dan program keterampilan digital lanjutan melalui Digital Leadership Academy.
Presiden Jokowi sudah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai pusat dari agenda kerjanya.
Dia mengatakan semua program tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan ekosistem. Mereka yang dilibatkkan antara lain perusahaan teknologi dan telekomunikasi, sekolah, lembaga pemerintah, dan komunitas lokal.
Menteri Johnny dalam sesi Digital Ministers Meeting pada Internet Governance Forum 2019 di Berlin, Jerman, 26 November 2019 menyebutkan Indonesia siap menjadi negara digital pada 2035. Langkah yang dilakukan dengan melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara besar-besaran.
Pada kesempatan itu, Menkominfo menyampaikan pengalaman Indonesia menggelar transformasi digital di tengah tantangan berat sebagai negara kepulauan dan kependudukan. Dibanding negara lain, upaya Indonesia membangun infrastruktur telekomunikasi relatif lebih menantang karena terdiri dari 17 ribu pulau yang terbentang di seluruh negeri.
Menurut dia dalam konteks geografis yang menantang, Presiden Joko Widodo menegaskan untuk membangun dengan cara Indonesia-sentris. Artinya tidak ada lagi daerah atau pelosok yang dianaktirikan. "Presiden Jokowi sudah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai pusat dari agenda kerjanya," kata dia.
Dengan kata lain, pemerintah tidak hanya membangun pelabuhan, jalan tol, atau bandara baru. "Kami juga membangun jaringan serat optik, satelit multifungsi, dan base transceiver station (BTS) di seantero negeri," ujar Johnny.
Dia mengatakan banyak provinsi, kabupaten, dan kota yang sebelumnya terbelakang sekarang mendapatkan manfaat dari berfungsinya ponsel dan akses pitalebar. Pada 2024 nanti, daerah-daerah terpencil di seluruh kepulauan akan mendapat manfaat dari internet kecepatan tinggi 10 megabyte per detik.
"Pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi yang besar-besaran ini yang akan menjadikan Indonesia siap menjadi negara digital pada tahun 2035," kata dia. []
Baca Juga:
- Perubahan Ekonomi Digital di Tangan Nadiem Makarim
- Gibran Rakabuming Garap Warteg Digital Wahyoo
- Menkominfo Bilang Beli TV Digital Siaran Analog