Imbas Konflik KKB Papua, 800 Orang Diungsikan

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengonfirmasi sebanyak 800 orang telah diungsikan, menyusul penembakan yang dilakukan KKB Papua.
Akibat diganggu KKB, ratusan warga dari Kampung Kimbeli mengungsi ke Polsek Tembagapura, Timika, Papua, Minggu 8 Maret 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengonfirmasi sebanyak 800 orang telah diungsikan, menyusul penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap Sertu La Ongge, anggota Koramil Jila, di Mimika, Papua.

"Sebanyak 800 orang pengungsi ditempatkan di gereja Hobot Timika, Pemda (Pemerintah Daerah) memfasilitasi tempat tersebut sebagai tempat pengungsian sementara," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Asep Adi Saputra di kantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.

TNI dan Polri meningkatkan kewaspadaan, memberikan jaminan keamanan kepada para pengungsi.

Baca juga: Teror KKB, 790 Warga Timika Papua Mengungsi

Asep mengatakan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dan Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob telah mengunjungi lokasi pengungsian untuk memberikan motivasi kepada para pengungsi.

Kemudian, Asep meminta masyarakat tetap tenang dan memercayakan situasi keamanan di Papua kepada pihak TNI dan Polri. 

"TNI dan Polri meningkatkan kewaspadaan, memberikan jaminan keamanan kepada para pengungsi," ucap Asep.

Sebelumnya, pada Senin pagi sekira pukul 05.00 WIT, terjadi penembakan yang diduga dilakukan KKB ke arah Pos Pamrahwan Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua. 

Akibatnya, peluru mengenai Sertu La Ongge yang merupakan anggota Koramil 1710/05 Jila.

Sertu La Ongge mengalami luka tembak di bagian telinga. Kemudian, ratusan masyarakat di Distrik Tembagapura, Mimika, mengungsi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua. 

Baca juga: Pengungsi Timika Meningkat, Polisi Tindak Tegas KKB

Secara terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan mengungsinya ratusan warga tersebut akibat kekejaman KKB. Hak dan rasa aman warga direnggut dengan todongan senjata.

Berdasarkan laporan Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto, kata Kamal, pengungsian diketahui pada pukul 05.00 Wit. Di mana 30 warga bergerak melintasi jalur Kampung Utikini menuju Mapolsek Tembagapura. Mereka meminta perlindungan dari kepolisian.

“Dari keterangan warga, alasan mereka mengungsi dikarenakan suasana di Kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKB yang sudah menempati dan mengganggu warga Kampung. Bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata,” kata Kamal dalam keterangan tertulisnya diterima Tagar di Jayapura, Sabtu, 7 Maret 2020.

Ratusan pengungsi ini nantinya akan diantar menggunakan kendaraan menuju rumah kerabat dan kediaman masing-masing yang ada di Kota Timika. Seperti SP5, SP 12, Kwamki Narama dan daerah lainnya. Sembari menunggu bis, para pengungsi dibekali makanan dan minuman.

Salah satu tokoh Pemuda Wa Banti, Agus Beanal mengucapkan terima kasih atas kesigapan pihak kepolisian serta TNI yang membantu mengevakuasi warga. Ia menyebut, aparat keamanan mulai mengevakuasi ratusan pengungsi sejak dini hari.

“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak karena di Kampung kami takut dan tidak aman bagi anak-anak,” ucapnya. []

Berita terkait
Papua Kondusif Meski Diganggu KKB
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menyampaikan jika situasi keamanan di Bumi Cenderawasih saat ini relatif kondusif.
Kembali, KKB Tembak Mobil Polisi di Papua
KKB kembali melancarkan aksinya. Mereka menembaki mobil patroli Polsek Tembagapura di daerah Utikini, beruntung tidak ada korban jiwa.
Kontak Tembak di Intan Jaya Papua, Satu KKB Tewas
Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat gabungan TNI dan polisi kembali terjadi di Intan Jaya Papua. Satu KKB tewas.