Tegal - Harga bawang putih di pasar tradisional Kota Tegal, Jawa Tengah melonjak menyusul pembatasan impor dari China karena wabah virus corona. Kenaikan harga ini berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Naiknya bertahap tapi cepat. Sehari bisa sampai Rp 5.000 kenaikannya.
Menurut sejumlah pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal, kenaikan harga komoditas pangan itu sudah terjadi sejak sekitar sepekan terakhir. Kenaikan terjadi karena berkurangnya pasokan di pasaran.
Salah satu pedagang, Isah 35 tahun, mengatakan, harga bawang putih mengalami kenaikan dari kisaran Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. "Naiknya bertahap tapi cepat. Sehari bisa sampai Rp 5.000 kenaikannya," kata Isah, Senin, 10 Februari 2020.
Menurutnya, kenaikan tersebut pengaruh dari pembatasan impor bawang putih dari China menyusul merebaknya virus corona. "Barangnya lagi susah jadi harga naik," ujar dia.
Isah berharap pemerintah melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga bawang putih. Sebab kenaikan harga membuat pembeli juga berkurang. "Jualnya juga susah karena harganya mahal sih ya," ucapnya.
Hal senada diungkapkan pedagang di Pasar Pagi lainnya, Arifia 42 tahun. Menurutnya kenaikan harga sudah terjadi sejak awal Februari 2020. "Pengaruh virus corona. Sejak ramai-ramai virus corona harganya melambung tinggi. Dalam satu hari naik bisa sampai tiga kali." ungkapnya.
Arifia menyebut, kenaikan harga tersebut berpengaruh terhadap pembeli. Mereka mengurangi jumlah bawang putih yang dibeli. "Pembeli masih nyari karena buat masak kan perlu bawang putih, tapi belinya dikurangi karena harga lagi mahal. Saya juga tidak berani nyetok banyak," ujarnya.
Arifia mengungkapkan, biasanya stok bawang putih yang dijualnya mencapai dua kuintal per pekan. Namun stoknya berkurang menjadi 40 kilogram per pekan. []
Baca juga:
- Dikira Corona Ternyata Pasien Tegal Radang Paru-paru
- Cerita Mahasiswa Tegal Keluar China Hindari Corona
- Tegal Sosialisasikan Pencegahan Virus Corona