Pematangsiantar - Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta menyayangkan kebijakan Dewan Pengawas (Dewas) yang menetapkan Iman Brotoseno sebagai Direktur Utama (Dirut) TVRI. Pasalnya Dewas tidak menjalankan rekomendasi yang pernah diberikan Komisi I untuk menunda sementara pemilihan Dirut.
Keputusan Dewas yang telah mengabaikan rekomendasi Komisi I itu dinilai telah mengucilkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Parlemen. Hal itu diungkapkan kepada Tagar, Jumat, 29 Mei 2020.
"Kami sangat menyayangkan dan merasa dikucilkan dengan adanya pemilihan ini. TVRI tidak melaksanakan rekomendasi Komisi I untuk menunda pemilihan tersebut. DPR seperti tidak punya marwah di hadapan Dewas. Sebetulnya, mau dibawa ke mana TVRI ini?" kata Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta.
Tidak hanya persoalan rekomendasi, dia juga kecewa dengan track record Iman Brotoseno yang pernah menjadi kontributor majalah Playboy hingga konsultan politik.
Yang dipimpinnya ini Lembaga Penyiaran Publik, bukan lembaga kaleng-kaleng yang tidak memperhatikan soal etika dan moral.
"Yang bersangkutan cukup mendapat sorotan publik, mulai dari pernah menjadi kontributor majalah dewasa (Playboy) hingga konsultan politik," ujarnya.
Sukamta tidak memungkiri bahwasanya pemilihan Dirut TVRI adalah kewenangan Dewas. Namun, dia menegaskan sebagai anggota DPR, dirinya berhak dan memiliki kewajiban untuk menyuarakan kegelisahan rakyat.
"Dengan track record seperti itu, wajar jika ada kegelisahan di masyarakat termasuk kami di Komisi I. Yang dipimpinnya ini Lembaga Penyiaran Publik, bukan lembaga kaleng-kaleng yang tidak memperhatikan soal etika dan moral. TVRI melalui siaran-siarannya bisa memengaruhi masa depan wajah peradaban Indonesia. Siapa Dirutnya menjadi sangat penting," ucap Sukamta. []