DPR Minta Dewas TVRI Hentikan Proses Seleksi Dirut

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengatakan saat ini opihaknya telah meminta kepada Dewas LPP TVRI untuk menghentikan proses seleksi Dirut.
Meutya Hafid berpeluang melanjutkan kiprahnya sebagai anggota parlemen di Senayan. (Foto: Instagram/meutya_hafid)

Jakarta - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Meutya Viada Hafid, mengatakan saat ini pihaknya telah meminta kepada Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI untuk menghentikan sementara proses seleksi calon direktur utama pengganti Helmy Yahya yang dicopot beberapa waktu lalu.

Meutya mengatakan proses seleksi Dirut TVRI harus dilakukan secara tertib anggaran, administrasi, dan objektif.

"Kita ingin proses seleksi yang dilakukan oleh Dewas itu tertib administrasi, tertib anggarannya dan lain-lain. Untuk proses yang sedang berlangsung saat ini dihentikan sementara," ucapnya di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020 seperti yang dikutip dari laman resmi.

Terkait hal itu, Komisi I DPR-RI akan kembali menggelar rapat dengan Dewas TVRI untuk membahas alokasi anggaran dan proses seleksi calon Dirut LPP TVRI.

Meutya menambahkan, proses seleksi boleh dilanjutkan kembali setelah ada persetujuan dari DPR-RI, khususnya Komisi I. Meskipun demikian, lanjut dia, Komisi I DPR-RI akan tetap mengakomodir nama-nama kandidat Direktur Utama LPP TVRI yang telah lolos dalam seleksi tahap awal.

"Prinsipnya semua yang saat ini sudah ikut serta dalam proses seleksi nanti akan diikutkan lagi, apalagi yang sudah terpilih karena memang kita tidak ada upaya untuk mencegal nama-nama tertentu. Tetapi agar bagaimana supaya ini seleksi ini berlangsung prudent, dari sisi anggaran juga jelas," tutur Fraksi Partai Golkar itu.

Selain itu, Komisi I juga akan menjadwalkan rapat dengan Kementerian Keuangan untuk membahas solusi anggaran tunjangan kinerja karyawan LPP TVRI, yang hingga saat ini terkendala karena belum adanya Dirut TVRI definitif pengganti Helmy Yahya.

"Kita akan mencari solusi bagaimana supaya tunjangan kinerja bagi karyawan bisa dilakukan meskipun dirut definitif belum terpilih. Karena, ini terkait dengan kesejahteraan karyawan TVRI yang cukup besar jumlahnya di berbagai daerah di Indonesia," ujar dia.

"Intinya bagaimana karyawan bisa dapat tunjangan kinerja, itu kita dahulukan sekaligus nanti proses seleksi calon dirut agar bisa kita kawal bersama dan dilakukan dengan tertib anggaran, administrasi dan juga objektif,” ucap Metya Hafid. []


Berita terkait
Jokowi Tak Senang Helmy Yahya Dipecat
Kontroversi pemecatan Dirut TVRI Helmy Yahya terus berlanjut. Meski seleksi pengganti Helmy Yahya telah berlangsung yang menyisakan 16 nama
Nico Siahaan Bergerilya Buntut Pemecatan Helmy Yahya
Anggota Komisi I DPR Junico Siahaan berencana meminta rekomendasi pemecatan terhadap TVRI jika tidak bisa diajak kompromi dengan DPR.
Helmy Yahya di Mata Ketua Dewas TVRI
Dewas TVRI akhir-akhir ini sering jadi sorotan terkait keputusan pemecatan Helmy Yahya sebagai Dirut LPP TVRI
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.