Identitas Mayat di Kanal Makassar Masih Misterius

Kepolisian Makassar mengakui pihaknya belum mampu mengungkap identitas pria bertubuh tambun tersebut.
Polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat tanpa identitas di lahan milik TNI AD, Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Sulsel. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Sebulan sudah polisi tak mampu mengungkap identitas pria bertato salib, yang ditemukan tak bernyawa di bawah timbunan tanah berlumpur di lahan milik TNI-AD, Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulsel, Minggu 23 Juni 2019 lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, AKBP Indratmoko mengakui pihaknya belum mampu mengungkap identitas pria bertubuh tambun tersebut.

Hal itu karena sidik jarinya tidak bisa terdeteksi meski menggunakan alat medis identifikasi portabel sistem milik Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah (Biddokkes Polda) Sulsel.

"Kesulitannya identitas tidak ada di database. Kalau sidik jari dimasukkan ke database inafis itu, ngak ke luar datanya. Jadi korban ini kayaknya belum pernah rekam data e-KTP," kata Indratmoko, Minggu 21 Juli 2019.

Pihaknya juga kesulitan soal saksi. Beberapa warga sekitar di lokasi penemuan mayat tidak mengenali korban. Penemuan mayat ini pun sudah disebarkan pihak kepolisian, berharap masyarakat yang merasa kehilangan sanak keluarganya melapor kepada kepolisian setempat.

"Warga sekitar juga enggak ada yang mengenali korban. Dan kita modalnya cuma itu, tahi lalat di sini (di pipi sekitar bawah mata) sama tato salib itu, sama sidik jari, terus sama foto gigi kita belum ada pembanding," terangnya.

Hingga saat ini, katanya, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Dokter Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Namun, apabila petugas masih mendapat jalan buntu untuk mengungkap identitas korban, ia pun akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar mayat tersebut segera dikuburkan sebagai Mr X.

Baca juga:

"Jenazah masih di Rumah Sakit Bhayangkara, kita udah ambil sampel DNA dan sampel-sampel lain yang diperlukan untuk identifikasi nanti," kata dia.

Mayat Bertato Salib Korban Pembunuhan

Pria tanpa identitas yang ditemukan tak bernyawa di bawah timbunan tanah di lahan milik TNI-AD, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulsel, diduga merupakan korban pembunuhan.

Hal itu mulai terungkap setelah petugas gabungan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Panakkukang dan Tim Biddokkes Polda Sulsel melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di lokasi kejadian.

Hasilnya, petugas menemukan petunjuk baru dan menyakini bahwa pria ini meninggal dunia secara tidak wajar atau menjadi korban pembunuhan.

"Dari hasil olah TKP, kita menemukan petunjuk baru dan patut kita curigai, penemuan mayat ini bukan penemuan mayat biasa alias korban pembunuhan," kata Kepala Polsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap saat ditemui di lokasi kejadian, beberapa waktu lalu.

Lanjut Ananda, berdasarkan hasil pemeriksaan tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel bahwa di tubuh korban ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seperti luka robek dan memar.

Adapun luka robek yaitu pada bagian bawah ketiak dan di belakang punggung. Serta luka memar di beberapa bagian tubuh seperti, di paha, lengan, tangan dan bibir.

"Dugaan awal luka-luka itu akibat benda tajam atau senjata tajam. Selain itu, pada saat mayat itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan ke dua kaki dililit dengan besi pengikat," tambahnya.

Sebelumnya, diberitakan sosok mayat pria tanpa busana dengan tato di lengan kiri ditemukan tertimbun lumpur di sebuah lahan kosong milik TNI-AD di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Minggu 23 Juni 2019 lalu, sekitar pukul 01.00 WITA.

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh Sahar, 22 tahun, operator alat berat dari Tenaga Bantuan Operasional (TBO) TNI-AD yang waktu itu sedang mengeruk tanah timbunan sekitar 1,5 meter. Saat ditemukan, mayat tanpa identitas dan sudah mulai membengkak dan mengeluarkan bau busuk.[]


Berita terkait
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja