Mayat di Kanal Makassar Korban Pembunuhan

Mayat pria tanpa identitas yang ditemukan di kanal kota Makassar merupakan korban pembunuhan, ini ciri-cirinya.
Aparat kepolisian saat melakukan olah TKP, terkait penemuan mayat di kanal Makassar, Minggu 23 Juni 2019. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Misteri penemuan mayat pria tanpa busana di kanal lahan milik TNI AD, jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Minggu 23 Juni 2019, dini hari tadi, kini mulai terungkap. Mayat pria tanpa identitas ini merupakan korban pembunuhan.

Hal itu mulai terungkap setelah petugas gabungan dari Polsek Panakkukang dan Tim Biddokkes Polda Sulsel melalukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di lokasi kejadian. Hasilnya, petugas menemukan petunjuk baru dan menyakini bahwa pria ini meninggal dunia secara tidak wajar atau menjadi korban pembunuhan.

"Hari ini kita melakukan olah TKP ulang karena olah TKP pertama (dini hari tadi), pandangan kita masih sangat minim. Dan olah TKP kedua ini, kita menemukan petunjuk baru dan patut kita curigai, penemuan mayat ini buka penemuan mayat biasa alias korban pembunuhan," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap saat ditemui di lokasi kejadian.

Artikel terkait: Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Kanal Makassar

Lanjut Ananda, berdasarkan hasil pemeriksaan tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel bahwa di tubuh korban ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seperti luka robek dan memar. Adapun luka robek yaitu pada dibagian bawah ketiak dan dibelakang punggung. Serta luka memar dibeberapa bagian tubuh seperti, di paha, lengan, tangan dan bibir.

"Dugaan awal luka-luka itu akibat benda tajam atau senjata tajam," tambahnya.

Mayat tanpa identitas ini ditemukan di kanal lahan milik TNI AD. Dimana di lokasi itu tengah dilakukan penimbunan tanah karena lahan tersebut tidak merata. Sehingga, pihak pemilik lahan mengambil timbunan tanah tersebut di daerah Jalan Sungai Saddang, di Kota Makassar.

Dicurigai mayat itu ikut terangkut atau terbawa pada saat dilakukan pengambilan timbunan tanah menggunakan mobil, dari jalan Sungai Saddang Baru menuju ke lokasi penemuan mayat, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.

"Dan olah TKP ini kita menemukan petunjuk baru bahwa timbunan ini di ambil dari wilayah Sungai Saddang Baru. Dan kuat dugaan kita bahwa mayat ini terangkut dari Sungai Saddang ke lokasi ini. Mayat itu ikut di mobil pengangkut timbunan tanah kemarin," terangnya.

Artikel terkait: Polres dan Kejari Parepare Lamban Tangani Korupsi

Meski demikian, kata Ananda, pihaknya masih akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap  kasus ini. Sementara itu, ia juga berharap bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya dan memiliki ciri-ciri seperti korban agar segera melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

Tanpa Identitas, Berikut Ciri-ciri Mayat

Adanya informasi terkait dengan penemuan mayat tersebut, Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel langsung ke lokasi kejadian dan mengevakuasi mayat tanpa busana itu ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan pemeriksaan.

Dan adapun data post Mortem yang didapatkan yakni korban diprediksi berusia 35 - 40 tahun dengan tinggi badan kurang lebih 164 cm. Sementara itu, korban berambut pendek ikal, muka oval, bibir tebal, terdapat tahi lalat pada pipi kiri dibawah mata dan berjenggot. Tak hanya itu, korban juga memiliki tatto pada lengan kiri bergambar tambah atau salip.

Artikel terkait: Kejahatan di Selat Malaka Aceh Mulai Berkurang

"Saat dilakukan pemeriksaan, adapun tanda yang kuat dapat dikenali ialah korban bertato pada lengan kiri bergambar tambah atau salip. Dan kakinya juga di ikat erat dengan kawat besi," beber Paur Kedokteran Forensik (Doksi) Biddokkes Polda Sulsel, AKP Sulkarnain, saat ditemui di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Dia menjelaskan bahwa korban diduga telah meninggal dunia sudah lebih dari 24 jam atau dua hari. Karena, mayat korban sudah pembengkakan dan juga proses pembusukan. "Sudah ada proses pembusukan, pria tersebut diduga telah meninggal dunia sudah lebih dari 24 jam atau lebih dari dua hari," tambahnya.

Terkait dengan identitas korban, Sulkarnain mengaku belum bisa mengidentifikasinya. Meski sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan melalui sidik jarinya dengan menggunakan alat medis Identifikasi Portabel Sistem (IPS). Dan identitas korban tidak terdeteksi.

"Belum bisa mengidentifikasi melalui sidik jari yang bersangkutan. Tapi teman-teman dari penyidik masih terus berusaha melakukan proses identifikasi," pungkasnya. []

Artikel terkait: Orang Tua di Makassar Tega Buang Bayinya di Semak

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.