ICW Sebut BNPB Tak Transparan, Satgas Bongkar Penggunaan Dana Covid-19

Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito membongkar penyerapan anggaran corona yang digelontorkan pemerintah ke BNPB, usai disori ICW.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito membongkar penyerapan anggaran corona yang digelontorkan pemerintah ke BNPB, usai disori ICW. (foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman).

Jakarta - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menanggapi kritikan yang dilontarkan Indonesian Corruption Watch (ICW) maupun sejumlah pengamat kebijakan publik, yang mengkritisi komunikasi Doni Monardo cs sejauh ini tidak jelas, hingga tidak transparannya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penggunaan anggaran penanggulangan pandemi corona.

Wiku pun menawarkan kepada seluruh pihak yang sudah mengkritik Satgas Covid-19, untuk sedianya bergabung bersama-sama dengan mereka mengatasi pandemi berkepanjangan ini.

Itu kondisi anggaran dana hibah yang diterima oleh BNPB dan Satgas Covid-19.

"Saya pikir ICW atau siapa pun yang merasa bahwa komunikasinya amburadul, silakan lah datang ke sini. Silakan ikut bekerja di sini juga enggak apa-apa," kata Wiku saat tampil di kanal YouTube Tagar TV, dilihat Rabu, 11 November 2020.

Baca juga: ICW: Informasi Anggaran Satgas Tertutup Jadi Celah Korupsi

Tawaran tersebut dilontarkan oleh Wiku atas pandangannya yang melihat bahwa dalam situasi seperti saat ini musuh masyarakat hanya ada satu, yakni Covid-19. Untuk itu, kata dia, dalam menangani hal tersebut, maka semua elemen harus bersatu.

"Hal-hal yang kurang jelas dan seterusnya bisa ditanyakan dan juga diikuti supaya betul tahu apa yang kita (Satgas) lakukan," kata dia.

Kemudian, dalam menyanggah kritikan terhadap kinerja tim Satgas Covid-19, Wiku juga mewajarkannya. Dalam pandemi global seperti ini dia yakini tidak ada negara di mana pun yang ahli dalam menangani persoalan wabah menular tersebut.

"Karena ini hal yang baru dan semua belajar. Saya yakin masyarakat juga belajar, media belajar," tuturnya.

Kemudian ia merinci pokok anggaran yang digelontorkan negara untuk Satgas Covid-19 dan BNPB ada Rp 3,5 triliun. 

Baca juga: Doni Monardo Disebut Tak Jelas Beri Panduan, Satgas Ungkap Ada Ritual

Wiku menyebut ada tiga sumber dana hibah yang masuk ke BNPB. Dalam catatannya, dari dalam negeri ada Rp 56,431 miliar, hibah luar negeri Rp 104,672 miliar dan ada pula donasi masyarakat senilai Rp 78,2 miliar.

Kata Wiku, dana hibah dari dalam negeri yang sudah digunakan pihaknya sebesar Rp 53,2 miliar. Di antaranya terpakai untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Utara Rp 2,87 miliar, pembekalan kesehatan Rp 19,75 miliar, pembayaran alat material kesehatan Rp 15,4 miliar, pengadaan alat medis Rp 4,51 miliar. 

Sementara untuk dukungan Pengendalian Pusat Penanggulangan Operasi (Pusdalops) Rp 977,7 miliar, pengadaan satu (1) juta masker Rp 3 miliar, penanganan Covid-19 di Jawa Timur digelontorkan Rp 3 miliar, dan sisanya sekitar Rp 3,13 miliar.

"Sedangkan hibah luar negeri yang digunakan ada Rp 25,28 miliar. Ini digunakan untuk bantuan operasi Covid di Jawa Timur Rp 5 miliar karena waktu itu kasus di sana cukup tinggi, saat ini sudah terkendali," ucapnya.

"Kemudian bantuan operasional di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan Rp 5 miliar. Ini adalah daerah-daerah provinsi prioritas. Kemudian dukungan operasi melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di delapan lokasi prioritas ada Rp 7,4 miliar dan dukungan pengelolaan data dan informasi Rp 6,63 miliar. Jadi saldonya sekarang ada Rp 82,5 miliar. Itu kondisi anggaran dana hibah yang diterima oleh BNPB dan Satgas Covid-19," ujar Wiku lagi. 

Sebelumnya, Staf Divisi Investigasi ICW Wana Alamsyah mengeluhkan, BNPB hingga kini tidak membuka secara transparan ke publik ihwal pengadaan barang dan serapan anggaran yang sudah digelontorkan pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19.

"Kalau kita cek di website-nya BNPB, itu hanya menyampaikan informasi yang sifatnya normatif begitu. Tetapi kemudian informasi tersebut itu tidak diselaraskan atau tidak disampaikan secara spesifik berapa anggaran yang sudah terserap," kata Wana kepada Tagar, Kamis, 6 November 2020. []

Berita terkait
Satgas ke Massa Rizieq Shihab: Kerumunan Sulit Bisa Jaga Jarak
Rizieq Shihab telah kembali ke Indonesia. Ia disambut ribuan massanya. Satgas sebut kerumunan sulit bisa jaga jarak.
Satgas Minta Publik Lihat Angka Corona RI di Level Kelas Dunia
Koordinator Tim Pakar dan Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta publik lihat angka corona RI di level kelas dunia.
Infografis: Kasus Dugaan Korupsi Anggaran Satgas Covid-19
Jokowi menghapus Gugus Tugas Covid-19 dan membentuk Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Kepala BNPB Doni Monardo menjadi koordinator Satgas tersebut.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)