Hukum Merayakan Halloween Menurut Islam

Tradisi Halloween berasal dari budaya Pagan kuno yang menyembah berhala.
Ilustrasi Halloween. (Foto: Tagar/ist)

Jakarta - Halloween merupakan salah satu tradisi perayaan di dunia Barat, terutama di Amerika Serikat yang diperingati pada malam hari tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.

Ada pendapat bahwa Halloween tidak memiliki makna agama, hanya sebagai salah satu peringatan budaya.

Tetapi dalam budaya Islam sendiri tidak ada peringatan Halloween. Umat Islam juga hanya memiliki dua hari raya, yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Karena itulah, umat Islam perlu mengetahui asal-usul dan sejarah Halloween, agar bisa memahami bagaimana merayakan hukum merayakan Halloween dan Islam.


Sejarah Halloween

Tradisi Halloween ternyata bermula dari budaya Paganisme atau kepercayaan menyembah berhala di wilayah kepulauan Britania Raya. Halloween biasanya dirayakan warga Irlandia yang termasuk dalam bangsa Celtic.

Pada awalnya, tradisi Halloween ini dirayakan pada Malam Samhain.

Menurut kepercayaan orang-orang kuno di Britania Raya, perayaan Halloween menandai mulainya musim dingin dan hari pertama tahun baru. 

Mereka yang mempercayai kekuatan gaib akan berkumpul dan mengunjungi dunia manusia pada Malam Samhain tersebut, yang berdasarkan kalender Masehi jatuh pada tanggal 31 Oktober malam. 

Karena itulah, pada zaman kuno dahulu, kaum Pagan pun melakukan pengorbanan hewan dan tanaman untuk para dewa dengan tujuan untuk membuat para dewa senang dan mereka bisa terhindar dari kekuatan gaib yang menakutkan.

Tradisi penyembahan ini berkembang dalam budaya barat menjadi perayaan Halloween, karena orang-orang dari Britania Raya, terutama Irlandia turut membawanya ketika pindah ke Amerika Utara.


Hukum Merayakan Halloween dalam Islam

Setelah mengetahui sejarah perayaan Hallooween, tentu saja secara logika umum, hukum merayakan Halloween dalam Islam tidak diperbolehkan.

Karena, perayaan Halloween identik dengan orang-orang kafir.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) sendiri melarang umat Islam untuk meniru kebiasaan agama lain, apalagi kebiasaan orang-orang kafir. Ini sesuai dengan salah satu hadits yang berbunyi:

"Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka'." (Hadits riwayat (HR) Abu Daud dan Ahmad)

Suatu ketika setelah Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin hijrah ke kota Madinah, ditemukan bahwa penduduk di kota tersebut memperingati dua hari raya, yaitu Nairuz dan Mihrajan.

Mengetahui itu, Nabi Muhammad SAW mengingatkan kaum Muhajirin dan penduduk kota Madinan yang sudah memeluk agama Islam dengan bersabda:

"Saya mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari raya, yang kalian jadikan sebagai waktu untuk bermain. Padahal Allah telah menggantikannya dengan dua hari raya terbaik untuk kalian; Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i).

Kedua hadits di atas sudah sangat jelas menjadi petunjuk dari Nabi Muhammad SAW bagi umat muslim dalam mengambil sikap terhadap perayaan-perayaan lain di luar agama Islam.

Sebagai seorang muslim, tentu saja kita harus menjunjung dan terus memperkuat iman terhadap ajaran Islam.

Salah satunya dengan tidak mengikuti perayaan-perayaan lain di luar ajaran agama, termasuk perayaan Halloween karena tradisi ini berasal dari budaya Pagan kuno yang menyembah berhala.

Dengan demikian, dalam hukum Islam, maka perayaan Hallooween termasuk kegiatan syirik. Karena, tidak mungkin seorang muslim yang mempercayai Allah subhanu wa ta'ala (SWT) ikut merayakan tradisi yang berasal dari kaum penyembah berhala..

Mirisnya, saat ini banyak umat muslim yang ikut merayakan Halloween tanpa memahami sejarah tradisi tersebut di masa lalu.

Karena itulah, kita yang beragama islam perlu mengetahui sejarahnya agar paham bagaimana hukum merayakan Halloween dalam Islam. Pada intinya, Halloween bukan budaya Islam. []


Baca Juga


Berita terkait
Tradisi Halloween, Sejarah, Makna dan Fakta Menariknya
alam Islam, babi dianggap sebagai hewan najis dan Alquran melarang umat Islam mengonsumsi dagingnya.
Tips Aman Merayakan Hallowen Terhindar dari Penularan Virus
Berikut tips aman merayakan Hallowen agar terhindar dari penularan virus corona sebagaimana dirilis pusat pengendalian dan pencegahan penyakit.
Sejarah Panjang Perayaan Halloween, Penolak Hantu Kaum Pagan
Pesta, kejutan, dan lelucon pada perayaan Halloween masa kini sangat bertolak belakang dengan sejarah awalnya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.