Jakarta - Festival Halloween dirayakan secara luas di Amerika dan sebagian Eropa. Halloween dirayakan setiap 31 Oktober,
Dilansir dari NDTV, orang-orang merayakan Halloween dengan memasang dekorasi bertema horror, berdandan dan mengenakan kostum yang menyeramkan, lalu mengunjungi teman dengan hadiah, pemutaran film horor, dan permainan bertema Halloween telah menjadi populer di beberapa negara.
Sejarah Singkat Halloween
Dilansir dari Britannica, awalnya, Halloween merupakan festival dari Samhain pada tanggal 1 November yang dianggap sebagai awal periode musim dingin, tanggal kembalinya ternak dari padang rumput, dan kepemilikan tanah yang diperbaruhi.
Selama festival Samhain, jiwa mereka yang telah meninggal diyakini akan kembali mengunjungi rumah mereka dan mereka yang meninggal selama tahun itu dipercaya melakukan perjalanannya ke dunia lain.
Di puncak bukit, orang-orang akan menyalakan api unggun untuk menakuti roh-roh jahat dan menyalakan kembali perapian miliki mereka selama musim dingin. Selain itu, terkadang mereka juga menggunakan topeng dan penyamaran untuk menakut-nakuti roh jahat agar tidak dikenali hantu yang berada di sekitar situ.
Kemudian pada abad ke-7 M, Paus Boniface IV menetapkan Hari Semua Orang Kudus, yang diawali pada 13 Mei yang kemudian dipindahkan ke 1 November, yaitu malam sebelum hari All Saints. Perayaan Helloween sendiri pernah dilarang oleh para penjajah Amerika awal, walaupun pada 1800-an berkembang untuk menandai panen, lalu memasukkan unsur elemen Halloween.
Makna Halloween
Selama bertahun-tahun Halloween telah menjadi salah satu festival terpenting di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Menurut sebuah laporan oleh History.com, trick or treat berasal dari praktik Irlandia dan Skotlandia kuno. Orang-orang dari negara-negara itu akan mengenakan kostum dan pergi menyanyikan lagu-lagu untuk orang mati, dari pintu ke pintu dan menerima kue sebagai pembayaran. Ini dilakukan secara eksklusif oleh anak-anak, yang "dibayar" dengan permen. Laporan tersebut menambahkan seperempat dari semua permen yang dijual setiap tahun di Amerika Serikat dibeli dalam rangka perayaan Halloween.
Fakta tentang Perayaan Halloween
Pada abad ke-19, imigran Amerika membawa kebiasaan kegiatan Halloween. Bahkan pada abad ke-20, kegiatan itu menjadi salah satu hari libur utama di Amerika, khususnya anak-anak.
Selain menjadi hari libur, perayaan Halloween juga menjadi salah satu kegiatan menarik untuk mengekspresikan lelucon yang biasanya tidak berbahaya. Perayaan ini semakin populer saat para selebriti ikut mengenakan topeng dan kostum untuk pesta dan untuk Trick-treaters yang dianggap sebagai praktik Inggris yang mengizinkan orang miskin untuk meminta makanan.
Banyak acara yang biasa disertakan dalam pesta Halloween, salah satunya mengayunkan apel yang mungkin berasal dari perayaan romawi Pomona. Kemudian adanya kerangka dan kucing hitam yang dijuluki sebagai penyihir, vampir, dan hantu pada perayaan itu.
Adapun simbol lainnya dari perayaan Hallowen adalah Jack-o-Lanternm yaitu sebuah labu yang berlubang kemudian diukir berupa gambar dan dihidupkan menggunakan sebuah lilin dalamnya. Kemudian pada pertengahan abad ke-20 UNICEF telah mengumpulkan uang untuk sebagian programnya dalam bagian pesta Halloween. []
Baca Juga
- Argentina Bikin Status Gender Netral di KTP
- Biden Pilih Perempuan Transgender Asisten Menteri Kesehatan
- Kongres Meksiko Pertama Kali Punya Anggota Transgender
- Bangladesh Potong Pajak Perusahaan yang Terima Transgender