Hilangkan Bau Sampah GBT Risma Tanam Seribu Tabebuya

Sebab Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sendiri, Sabtu 30 November 2019 pagi melakukan penanaman seribu pohon tabebuya pink di area stadion.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Forkopimda Surabaya melakukan penanaman seribu pohon Tabebuya di Stadion GBT, Sabtu 30 November 2019. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Bunga tabebuya bakal menghiasi, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), saat gelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sebab Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sendiri, Sabtu 30 November 2019 pagi melakukan penanaman seribu pohon Tabebuya pink di area stadion.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sejak pukul 06.00 Wib yang sudah berada di Stadion GBT untuk melakukan penanaman pohon dengan didampingi oleh beberapa kepada dinas, forkopimda hingga perusahaan CSR Pemkot Surabaya.

"Ya, hari ini kita melakukan penanaman seribu pohon tabebuya pink, tujuannya agar GBT lebih cantik, terutama saat ada tamu kenegaraan ke sini, yakni saat Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti" kata Risma.

Selain untuk mempercantik stadion, bunga tabebuya ini dipercaya untuk menghalangi bau sampah yang kerap masuk ke area stadion dengan daya tampung 55.000 penonton tersebut. Sehingga nantinya pada gelaran Piala Dunia semua semakin indah dan tamu negara-negara lain bisa memiliki kesan bagus di Surabaya.

Hari ini kita melakukan penanaman seribu pohon tabebuya pink, tujuannya agar GBT lebih cantik.

"Kita pengen memberikan suasana lain untuk GBT, jadi kita lakukan penanaman pohon di GBT sekaligus mempersiapkan Piala Dunia U-20 supaya lapangannya lebih bagus lagi suasananya," tambah Risma.

Seusai melakukan penanaman pohon, Risma pun menyempatkan berkeliling ke area dalam Stadion GBT. Ia sempat bercengkrama dengan beberapa OPD dan Forkopimda Surabaya. Risma mengatakan ada beberapa spot yang akan dibenahi nanti sebelum Piala Dunia U-20.

"Jadi nanti ini kita tutup (atap yang bolong), selanjutnya akan kita buat akses khusus untuk pemain agar tidak campur dengan penonton," ujar Risma.

Saat ditanya apa saja yang akan dibenahi, Risma mengatakan pihaknya berupaya menyiapkan GBT sesuai dengan apa yang diinginkan FIFA. Misalnya terkait jalur pemain yang harus dibedakan dengan jalur penonton.

"Ini kan sesuai standarnya FIFA yang kita penuhi. Jadi misalkan jalur pemain ndak boleh jadi satu dengan jalur penonton dan sebagainya. Jadi kita buat jalur baru," tegas Risma

Selain itu, Risma menyebut ada juga perbaikan rumput di GBT. Rumput yang digunakan tentu yang sesuai dengan standar FIFA. Tak hanya itu, Risma mengungkapkan di GBT juga akan ditambah fasilitas lift barang.

"Kemudian ada nanti perbaikan rumput, lampu, ada lift barang dan sebagainya. Itu yang nanti kita siapkan," imbuh dia.

Di kesempatan yang sama, Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda menyambut baik upaya Pemkot Surabaya dalam membenahi GBT. Azrul mengatakan tak hanya Persebaya dan bonek, seluruh masyarakat siap menyambut event Piala Dunia U-20 di Surabaya.

"Jadi penyelenggaraan event-event seperti Piala Dunia nanti dari swasta sudah mengupayakan. Apalagi Surabaya ini kan kota kelas dunia. Jadi kalau seluruh infrastrukturnya baik, maka buat semua orang akan baik. Jadi ini bukan hanya untuk Persebaya tapi untuk seluruh masyarakat," kata Azrul.

Selain Azrul, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho juga mendukung upaya Risma mempercantik staidon GBT untuk menyambut Piala Dunia U-20 nanti. 

Bahkan di acara penanaman pohon ini ia membawa serta para personelnya dari tiga Polsek. Yakni Polsek Pakal, Benowo, Lakarsantri. Sandi berharap, GBT semakin siap sebagai venue ajang internasional.

"Ini merupakan keseriusan Wali Kota Surabaya dengan langkah nyata menanam pohon. Hal ini untuk mempersiapkan GBT menjadi salah satu venue Piala Dunia yang akan dipilih FIFA. Kita semua bisa menikmati dilaksanakan perhelatan internasional, dan menjadi tolak ukur kemajuan sepak bola Jawa Timur khususnya Surabaya," ucap Sandi. []

Baca juga:

Berita terkait
Pemerintah Kurang Respon RUU Masyarakat Adat
Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas mengaku berlarutnya pembahasan RUU Masyarakat Adat karena minimnya respon dari pemerintah.
KONI Jatim Akan Mediasi Pelatih dan Atlet Senam
Mediasi antara pelatih dan atlet senam yang akan dilakukan KONI Jawa Timur supaya masalah tersebut tak berlarut-larut.
KONI Jatim Bantah Pernyataan Atlet Senam Tak Perawan
KONI Jatim mengatakan pencoretan dilakukan karena atlet berusia 17 tahun itu melakukan tindakan indisipliner. Bukan soal masalah keperawanan.