Hermawan Susanto Pengancam Jokowi, Rajin Salat

Hermawan Susanto pengancam Presiden Jokowi dikenali sebagai pemuda baik, tidak banyak tingkah, rajin salat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kanan) dan Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi (kiri) menunjukkan foto tersangka Hermawan Susanto (HS) saat memberi keterangan terkait kasus video dugaan makar dan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Joko Widodo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/5/2019). Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil meringkus tersangka Hermawan Susanto (HS) terkait kasus pengancaman terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta - Hermawan Susanto (HS) yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi, dikenali warga sekitar rumahnya sebagai pemuda baik, tidak banyak tingkah, rajin salat. 

Hal itu diungkapkan Ketua RT 09 Harto Kaseha tetangga HS di Jalan Palmerah Barat I Jakarta Barat. 

"Saya juga kaget dengar kabar itu, enggak pernah buat cacat. Enggak pernah berpolah di masyarakat, ngomongnya juga seperlunya aja, orangnya alim, bapaknya juga alim, rajin ibadah juga dia," Harto menambahkan.

Harto mengatakan mengetahui video viral yang mengancam akan memenggal leher Presiden Jokowi. Namun ia tak menyangka Hermawan yang menjadi pelakunya.

"Jumat malam lalu itu masuk Instagram, masuk sosial media tapi saya enggak tahu. Saya tahu itu kemarin pagi," kata dia.

Harto mengaku baru mengetahui peristiwa tersebut ketika tim dari Polda Metro Jaya menggeledah rumah milik orangtua Hermawan, Minggu 12 Mei 2019 sekitar pukul 08.00 WIB.

Ia menceritakan peristiwa itu berawal sekitar pukul 06.30 WIB, ada polisi mendatangi kompleks perumahan, mencari rumah Ketua RT 09.

"Dia (anggota polisi) duduk di dekat musala karena rumah saya masih gelap dan saya masih tidur," tutur Harto.

Sekitar pukul 07.00 WIB polisi beranggotakan 10 orang mendatangi rumahnya, bertanya kepada istri Harto yang kemudian membangunkan dirinya.

"Saya mengira akan ditanya soal C1 karena saya kemarin jadi ketua KPPS. Kalau masalah itu saya punya dokumentasi lengkap," ujar Harto.

Enggak pernah berpolah di masyarakat, ngomongnya juga seperlunya aja, orangnya alim, bapaknya juga alim, rajin ibadah juga dia.

Ternyata polisi menanyakan rumah Hermawan Susanto. Penyidik juga memperlihatkan foto HS, memastikan dirinya mengenali wajah pria berusia 25 tahun yang sedang dicari.

"Saya ditanya, 'Bapak kenal HS?' Saya jawab kenal. Dia tanya rumahnya di mana dan saya beri tahu rumahnya di ujung keluar gang, ada di sebelah kiri," tutur Harto.

Masih di lingkungan perumahan HS, warga lain bernama Aziz mengatakan orangtua HS pernah jadi pengurus tim macan Kemayoran.

"Dulu bapaknya bekas pengurus Persija. Dulu banget tapinya," kata Aziz.

Ia mengaku tidak tahu Hermawan bekerja atau menganggur. Yang ia tahu Hermawan jarang berada di rumah, jarang berbaur dengan anak muda setempat.

"Kalau bergaul sih bergaul, ya gitu gitu aja," ucap Aziz.

Sebelumnya dilansir Antara, Hermawan Susanto ditangkap polisi di rumah budenya di Perumahan Metro Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu 12 Mei 2019. 

Hermawan Susanto telah ditetapkan sebagai tersangka akibat video viral di media sosial Twitter dan Instagram. Dalam video berlatar aksi demonstrasi di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 10 Mei 2019 HS mengancam akan memenggal kepala Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Akibat perbutannya, Hermawan bisa dijerat pasal pidana berlapis, yakni delik makar karena dinilai mengancam keamanan negara yang tertuang dalam Pasal 104 KUHP. Selain itu, polisi juga menjerat tersangka dengan Pasal 27 ayat 4 juncto pasal 45 ayat 1 Undang-Undang (UU) Nomor 19 tahun 2016 perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. []

Baca juga:

Berita terkait