Hasil Nekropsi Gajah Jinak Mati Mendadak di Aceh

Hasil nekropsi yang dilakukan dokter hewan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada gajah Sumatera bernama Ollo yang mati di CRU Aceh Jaya.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melakukan proses nekropsi terhadap bangkai gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak yang mati mendadak di kawasan Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet, Aceh Jaya, Aceh, Kamis, 13 Agustus 2020. Gajah jinak jantan yang berusia 34 tahun dan diberi nama Olo tersebut ditemukan mati mendadak sekitar pukul 11.00 WIB. (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

Banda Aceh – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto mengatakan bahwa tak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada gajah Sumatera bernama Ollo yang mati di CRU Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh pada Kamis, 13 Agustus 2020 kemarin.

“Hasil nekropsi yang dilakukan oleh dokter hewan, diperoleh hasil yakni, pada pemeriksaan ekternal tubuh tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik seperti luka tusuk, sayat, peluru, sengatan listrik, bakar, ataupun benturan atau trauma tumpul,” kata Agus, Jumat, 14 Agustus 2020.

Sekitar 30 menit pengejaran, gajah Ollo ditemukan sudah terjatuh dan dan tidak bernyawa lagi.

Ia menjelaskan, hasil nekropsi juga menunjukkan bahwa pada pemeriksaan organ dalam gajah, secara makroskopis ditemukan abnormalitas berupa organ dalam terlihat anemis (pucat), hiperemi dan sianosis pada bagian usus.

Baca juga: Olo Gajah Jinak di Aceh Jaya Mati Mendadak

Selain itu, kata Agus, tim medis juga menemukan banyak cairan pada jantung, jantung pada bagian apek juga diselaputi oleh lemak. Dari hasil olah lokasi kejadian, tim juga tidak menemukan hal-hal atau barang-barang yang mencurigakan.

Kata Agus, nekropsi dan olah lokasi kejadian dilakukan oleh tim BKSDA Aceh bersama dengan Tim Dokter Hewan Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Mereka langsung menuju ke lokasi kejadian, setelah mengetahui adanya gajah mati.

“Guna mengetahui kepastian penyebab kematian gajah Ollo, sampel organ yang meliputi hati, jantung, usus, limpa, isi usus dan lidah akan dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik untuk dilakukan uji laboratorium,” ujarnya.

Agus menjelaskan, gajah Ollo mati sekitar pukul 10.00 WIB. Gajah Ollo merupakan gajah jinak jantan BKSDA Aceh yang ditangkap di Bahorok, Sumatera Utara. Pada saat ditangkap gajah Ollo berusia 4 tahun. Saat kematiannya gajah Ollo telah berusia 24 tahun.

Menurutnya, sehari sebelum kematian, kondisi gajah Ollo terlihat normal. Artinya tidak ada tanda-tanda kesehatannya menurun. Bahkan pada saat pagi hari gajah Ollo masih melakukan aktivitas rutinnya yaitu membawa pelepah-pelepah kelapa untuk dimakan olehnya sendiri dan gajah-gajah jinak lainnya.

“Gajah Ollo juga sempat dimandikan oleh mahoutnya di sungai yang berada di belakang camp CRU Sampoiniet,” tutur Agus.

Ia menambahkan, setelah gajah Ollo dimandikan dan mahoutnya turun dari atas gajah untuk mengambil rantai pengikat tiba-tiba gajah Ollo berlari menjauh dari mahoutnya. Kemudian dilakukan pengejaran yang dibantu mahout lainnya.

“Sekitar 30 menit pengejaran, gajah Ollo ditemukan sudah terjatuh dan dan tidak bernyawa lagi,” ujarnya. []

Berita terkait
Delapan Anggota Paskibraka Aceh Dikukuhkan
Sebanyak delapan anggota pasukan Pengibar Bendara merah putih (Paskibra) Aceh 2020 dikukuhkan.
32 Warga Aceh Barat Belum Keluar Hasil Uji Swab
Hingga saat ini belum adanya pemberitahuan lebih lanjut dari Balitbangkes Provinsi Aceh terkait hasil swab 32 warga Aceh Barat.
Hari Pertama, Pemeriksaan di Perbatasan Aceh Longgar
Warga yang akan keluar dan masuk Aceh masih bisa lolos meskipun tidak memiliki surat bebas C-19 di pemeriksaan Aceh Tamiang.