Harga Sawit di Aceh Anjlok, PKS Terancam

Harga kelapa sawit yang terus anjlok berdampak sangat buruk terhadap PKS. Ini alasannya.
Ilustrasi - Pohon kelapa sawit. (Foto: Pixabay)

Banda Aceh - Harga  minyak kelapa sawit yang terus dirundung sentimen negatif tak hanya berdampak buruk kepada petani perkebunan, tetapi juga sudah mulai mengancam kelangsungan operasional pabrik pengolahan.

Harga tandan buah segar yang terus anjlok sangat mempengaruhi Harga Pokok Produksi (HPP) yang potensial merugikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

"Dampak negatif dari penurunan  harga sawit, selain sangat dirasakan langsung oleh petani, juga sekligus menjadi ancaman bagi kelangsungan operasional PKS. Tak tertutup kemungkinan PKS akan menghentikan operasinya demi menghindari kerugian yang lebih besar," kata seorang pengusaha pabrik kelapa sawit di wilayah Aceh, Jamaluddin dalam keterangannya, Senin 8 Juli 2019.

Meski dibawah bayang-bayang potensi kerugian, Jamaluddin mengatakan pihaknya dan para pemilik PKS yang ada di wilayah Aceh khususnya Nagan Raya masih komitmen dan terus berupaya mengoperasikan pabrik.

Hal itu dilakukan sebagai wujud keberpihakan perusahaan dalam membantu masyarakat petani sawit menyalurkan hasil penannya.

"Demi keberpihakan kepada petani, kami belum pernah memikirkan untuk menghentikan produksi. Meski dalam situasi sulit, kami akan berupaya maksimal menjalankan produksi guna menampung sawit petani. Sembari berharap harga minyak sawit dunia segera membaik,"katanya.

Terkait hasil rapat kelompok kerja teknis tim rumus harga TBS kelapa sawit produksi petani di Provinsi Aceh yang ditetapkan setiap bulan sebagai acuan, menurut Jamaluddin sangat sulit untuk dipenuhi oleh PKS. Sebab, standar harga yang ditetapkan setiap bulan tidak sejalan dengan fluktuasi harga sawit internasional yang sangat dinamis dan berubah setiap waktu.

Penetapan harga standar pemerintah provinsi menempatkan PKS dalam posisi dilematis. Jamaluddin yakin jika PKS dipaksakan menampung sawit sesuai harga penetapan pemerintah, dapat dipastikan pabrik pengolahan akan berhenti berproduksi dan tutup.

"Oleh karenanya, menjadi sangat bijaksana jika pabrik kelapa sawit menampung TBS sesuai dengan harga pasar," katanya. []

Artikel lainnya:

Berita terkait