Harga Durian di Abdya Mulai Rp 10 Ribu

Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) lebih memilih durian lokal dari pada durian dari luar daerah.
Seorang pembeli sedang memilih durian yang dijajakkan pedagang di pusat kota Blangpidie. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya - Harga buah durian lokal di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melambung tinggi. Harga buah yang berasal dari daerah tropis dan beraroma khas ini disebabkan oleh sulitnya pedagang mendapatkan buah ini untuk dijual karena panennya belum merata.

"Ini saya cari seharian. Saya harus menunggu di pohon ikut menunggu jatuh. Kalau tidak ada agen lain yang membeli, saya tidak dapat," kata salah seorang pedagang, Malik saat ditemui Tagar di emperan gerai pusat kota Blangpidie, Minggu 23 November 2019 malam.

Menurutnya, menjual durian lokal lebih mudah dari pada durian yang didatangkan dari luar kabupaten. Malik menilai masyarakat setempat lebih memilih durian lokal dari pada durian luar daerah.

Kata dia, durian lokal rasanya lebih manis dan tebal. Selain mudah didapat, karena memang hasil alam daerah sendiri, para pedagang juga sangat kecil resiko rugi, karena durian lokal memang diincar warga.

"Kami pedagang lebih suka menjual durian lokal. Warga lebih mengutamakan membeli durian lokal," ujar Malik.

Malik mengaku durian yang malam itu dijual didapat dari pegunungan kemukiman Kutatinggi, Kecamatan Blangpidie. Katanya, daerah yang saat ini telah jatuh durian meliputi kecamatan Tangan-tangan dan beberapa kecamatan lain.

"Belum merata jatuh hanya beberapa kecamatan saja di Abdya," ujarnya.

Walau membeli di lokasi perkebunan pohon durian, Malik menyebutkan harganya saat ini begitu tinggi, untuk ukuran besar di dapat dengan harga Rp 30 ribu. Ukuran sedang Rp 25 ribu dan kecil Rp 10 ribu.

"Jadi kami mesti pandai-pandai menjual. Potong modal minyak kelokasi dan dari lokasi ke lapak di Blangpidie. Sehingga kami menjual agak mahal," katanya.

Belum merata jatuh hanya beberapa kecamatan saja di Abdya.

Jika sudah merata jatuh, biasanya harga juga tidak terlalu jauh turun. Sebab, memang durian lokal menjadi primadona warga daerah setempat.

"Kalau sudah merata juga tidak terlalu jauh turun harga. Durian kita disini kualitasnya bagus," katanya.

Rahmat, seorang pembeli ditemui saat memilih durian mengaku, harga durian lokal saat ini memang terbilang mahal. Dia mendapat tiga durian lokal ukuran sedang dengan harga Rp 75 ribu.

"Memang mahal baru-baru jatuh. Ini tiga buah saya beli 75 ribu," ujarnya.

Rahmat mengaku lebih menyukai durian lokal dari pada durian yang di pasok dari luar. Menurut dia, durian lokal memiliki cita rasa yang khas, manis, legit, dan lembut.

Dia biasa mengkonsumsi durian dengan memakan dengan ketupat. Kadang juga dijadikan kuah dan dimakan dengan ketan."Rencana makan dengan ketupat. Kadang jadi kuah," katanya.

Durian lokal memang sangat diminati warga setempat, selain rasanya yang enak dan merupakan hasil alam daerah. Durian di Abdya juga sangat sering dipasarkan keluar kabupaten, seperti Medan dan Banda Aceh.

Jika ingin berkuliner wisata durian malam hari ketika berada di Aceh Barat Daya. Datang saja ke pusat kota Blangpidie, emperan pertokoan yang tutup di malam hari dimanfaatkan oleh pedagang durian musiman untuk menjajakkan dagangannya.

Seusai magrib, akan ada belasan pedagang yang menjual durian lokal dilokasi ini. Tidak perlu susah tentang dimana membeli ketupat. Sebab, mereka juga turut menjual ketupat dengan harga Rp 5.000 ribu untuk dua ketupat. []

Berita terkait
1.024 Peserta Ikut Banda Aceh Fishing Tournament
Banda Aceh Fishing Tournament mendapat antusias tinggi dari masyarakat, baik dari Banda Aceh maupun dari luar dearah.
Jejak Mak Bidan di Aceh Tanpa Generasi
Di Aceh sebutan mak bidan sudah lama dipakai dan biasanya mak bidan untuk membantu persalinan ibu hamil secara tradisional.
Beredar Video Pria Rusak Fasilitas Masjid di Aceh
Sebuah video seorang pria yang tengah melakukan perusakan di salah satu masjid di Kabupaten Bireuen, Aceh viral di media sosial.