Rembang - Pemasok lobster asal Desa Sukoharjo, Kecamatan Rembang Lilik Harijanto, 50 tahun, merasakan langsung dampak dari adanya pandemi Covid-19. Jika dihitung dari harga per kilogram dipasaran, penurunan harga lobster saat ini mencapai 50 persen lebih.
"Sekarang harga sudah hancur, kalau dulu (sebelum pandemi Covid-19) harga per kilogram lobster Pakistan itu Rp 350 ribu. Sekarang harganya tinggal Rp 150 ribu," kata Lilik Harijanto, Senin, 13 Juli 2020.
Kalau saat ini cuma bisa kirim untuk daerah lokal-lokal saja, kalau dulu sempat ada permintaan untuk ekspor ke luar negeri.
Sebelum adanya pendemi Covid-19 seperti saat ini, Lilik pernah menjadi salah satu pemasok tetap lobster bagi salah satu perusahaan eksportir hasil perikanan di Rembang. Sehingga pasokan lobsternya juga diekspor hingga Vietnam dan Singapura.
"Kalau saat ini cuma bisa kirim untuk daerah lokal-lokal saja, kalau dulu sempat ada permintaan untuk ekspor ke luar negeri," ujarnya.
Menurunnya daya beli masyarakat, menurutnya juga menjadi salah satu faktor harga lobster anjlok. Sempat dirinya mencoba untuk usaha jenis hasil laut lainnya namun gagal. Sehingga dia memutuskan untuk kembali ke lobster.
"Dampaknya Covid-19 ini sangat luar biasa. Pernah saya coba dengan ikan hasilnya jeblok, terus saya coba cumi juga jeblok. Ya akhirnya kembali ke lobster karena masih stabil meskipun harganya turun," ucap dia.
Lilik menjelaskan, lobster jenis pakistan bisa dijual minimal harus memiliki berat diatas 500 gram. Sedangkan untuk jenis mutiara minimal di atas satu kilogram. Sedangkan kapasitas per koli yang dikunakan untuk packing lobster mencapai 17 kg.
"Kalau yang saya tampung disini cuma satu jenis, lobster pakistan. Kalau untuk sekali kirim minimal 50 kilogram," ujarnya. [] (PEN)
