Makassar - Kepala Badan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo mengatakan, angka stunting di Indonesia masih berada diangka 27,6 persen. Sedangkan di Sulawesi Selatan berada di angka 24 persen.
"Kalau di Sulsel diangka 24, untuk tahun ini saya yakin bisa diturunkan 14 persen sesuai dengan permintaan bapak presiden Joko Widodo," tuturnya, saat peresmian kantor BKKBN Sulsel, Senin, 1 Maret 2021.
Dia pun mengapresiasi Provinsi Sulawesi Selatan yang terus mendukung program dari BKKBN termasuk untuk menekan angka stunting.
"Banyak program yang mendapat support dari pemerintah Sulsel, sehingga diharap bisa menekan angka stunting," tuturnya.
Kalau di Sulsel diangka 24, untuk tahun ini saya yakin bisa diturunkan 14 persen sesuai dengan permintaan bapak presiden Joko Widodo.
Sebentara itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang hadir pada acara tersebut mengatakan, Pemprov Sulsel akan terus mendukung program BKKBN untuk terus menekan angka stunting.
"Ini sangat penting, apalagi terkait dengan peningkatan SDM dan genarasi anak-anak di Sulsel," ujarnya.
Untuk menurunkan angka stunting di Sulsel menurut Andi Sudirman bukanlah pekerjaan mudah. Karena di Sulsel ada dua kabupaten yang angka stuntingnya sangat tinggi yakni, Kabupaten Bone dan Kabupaten Enrekang.
"Kita sanggat membutuhkan dukungan dan sinergitas bersama untuk memerangi angka stunting di Sulawesi Selatan," harapnya.
Menurut data riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, Sulsel berada diangka 35,7 persen balita stunting. Ada 11 kabupaten yang menjadi lokus stunting, yakni Enrekang, Bone, Selayar, Pinrang, Gowa, Pangkep, Tana Toraja, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara, dan Takalar. []