Pemerintah Rumuskan Perpres Syarat Pranikah

Pemerintah Indonesia sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur pemeriksaan kesehatan sebagai syarat pranikah di Indonesia.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. (Foto: Tagar/BKKBN)

Jakarta – Pemerintah Indonesia saat ini sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur orang yang hendak menikah agar melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pemeriksaan kesehatan cukup sederhana, yakni mengecek kadar hemoglobin, mengukur tinggi badan, berat badan, serta lingkar lengan.

"Kami akan memasukkan aturan itu di dalam peraturan presiden. Itu tiga bulan sebelum menikah harus sudah periksa," ujar Hasto dalam Talk Show Online Republika bertajuk 'Keluarga Berisiko Stunting dan Upaya Pemerintah Mengatasinya' bersama BKKBN pada Jumat, 25 Juni 2021.


Sebelum menikah cek dulu status kondisinya prekonsepsinya enggak mahal yang mahal prewedding-nya.


BKKBN berupaya melakukan pencegahan stunting dengan fokus pada tiga tahapan, yakni masa sebelum menikah, masa kehamilan, dan masa bayi lahir hingga usia dua tahun.

Menurut BKKBN hal ini penting dilakukannya pemeriksaan kesehatan setidaknya tiga bulan sebelum bulan madu atau merencanakan kehamilan serta pembekalan kesehatan sistem reproduksi.

"Jadi kemudian data itu dikirim ke kami, setelah diberikan ke kami, kami berikan respon bahwa oh ini terlalu kurus atau terlalu gemuk, atau anemia sehingga anda harus begini-begini," kata Hasto.

Ia juga mengatakan pada tahun 2021, sudah ada dua juta pasangan yang menikah. Ketika Perpres sudah disahkan dan anggaran dialokasikan, BKKBN akan menyiapkan 6.000 aplikasi per harinya untuk mereka yang akan menikah.

Mereka yang akan menikah, kata Hasto, harus mempersiapkan diri untuk menjadi calon orang tua. Sebab, sel telur harus dijaga kondisinya dalam 90 hari sebelum dibuahi sperma, misalnya dengan mengonsumsi asam folat dan protein hewani.

Begitu pula dengan sperma yang harus dikondisikan sejak 73-75 hari sebelum membuahi set telur. Laki-laki perlu mengonsumsi zink, vitamin c, serta mengurangi rokok agar sperma berkualitas.

"Sebelum menikah cek dulu status kondisinya, prekonsepsinya enggak mahal yang mahal prewedding-nya," tutur Hasto.

Ia juga mengatakan pemerintah menargetkan menargetkan angka stunting bisa turun sampai 14 persen pada 2024. Sementara pada 2020 angka stunting diperkirakan masih berada pada angka 27 persen. []

Berita terkait
BKKBN: Rencana Kehamilan Kunci Cegah Generasi Stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan merencanakan kehamilan.
Kemendagri Dukung Penuh BKKBN Mendata dan Tangani Stunting
Dirjen Dukcapil Kemendagri dukung penuh BKKBN untuk mendata dan menangani stunting.
Nostalgia Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Kulon Progo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pulang kampung dan bernostalgia di Kulon Progo dalam rangka menyemangati generasi muda menjadi ujung tombak pembangunan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.