BKKBN: Program Kemandirian Pangan Kementan Turunkan Stunting

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mendukung program kemandirian pangan nasional. Sebab, ketahanan pangan membantu menurunkan stunting.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo. (Foto:Tagar/Klik Dokter)

Jakarta – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung program jangka panjang Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mempercepat kemandirian pangan nasional. Sebab, kemandirian pangan membantu keberhasilan program BKKBN terutama untuk menurunkan stunting.

"Ketika ada program Kementan tentang kemandirian pangan, kemudian ketahanan pangan yang tidak tergantung oleh daerah lain, sebetulnya itu sangat membantu keberhasilan program BKKBN, terutama untuk menurunkan stunting, dan juga untuk keluarga yang bahagia dan berkualitas," kata Hasto, Senin, 9 November 2020.

Menurut Hasto, program Kementan merupakan program utama bagi keberlangsungan hidup manusia. Namun, program ini baru bisa berjalan dengan baik apabila pemerintah dan masyarakat bersama-sama memperkuat sinergitas secara kontinyu.

Ketahanan pangan yang tidak tergantung oleh daerah lain, sebetulnya itu sangat membantu keberhasilan program BKKBN, terutama untuk menurunkan stunting.

"Sebab bonus demografi yang ada bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan kemandirian pangan. Saya kira ini menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan. Kuncinya ada di sinergitas," lanjutnya.

Sementara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kesempatan yang sama menyebutkan, Indonesia memiliki 2 kekuatan utama yang bisa dimanfaatkan secara baik yakni sumber daya alam dan jumlah penduduk yang besar.

"Pertanian adalah solusi paling utama bagi penduduk, karena memiliki lapangan kerja dan mendapat hasil yang langsung bisa dirasakan. Saya siap menggunakan infrastuktur BKKBN untuk membackup akselerasi pertanian yang ada," kata Mentan SYL.

Kementan, memiliki tiga pendekatan dalam menjawab berbagai tantangan yang ada. Pertama konsepsi yang harus semakin maju. Kedua kekuatan pertanian yang harus semakin kokoh. Ketiga pertanian yang harus semakin modern.

"Kalau begitu intervensi sains, riset dan teknologi menjadi penting di kepala semua pejabat dan petani yang harus memiliki sebuah terobosan, dan negara harus menjadi pelopornya," tambahnya.[]

Berita terkait
Kementan Jaga 11 Komoditas Pangan Akibat Pandemi
Kementerian Pertanian akan menjaga 11 komoditas pangan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Satu Tahun Kinerja Kementan, Guru Besar IPB Beri 3 Catatan
Guru Besar IPB, Prof. Ahmad Firdaus memberikan 3 catatan yang membuat Kementan dibawah pimpinan Menteri SYL berhasil membangun pertanian.
Syahrul Yasin Limpo: Indonesia Overstock Beras 7 Juta Ton
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia mengalami overstock beras hingga mencapai 7 juta ton.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.