Dairi - Untuk memperbaiki mutu dan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, Bupati Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu di awal kepemimpinannya pernah berjanji akan rutin berkantor di RSUD tersebut.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Dairi, saat sidak pada Rabu, 24 April 2019, Eddy bahkan menginstruksikan kepada Direktur RSUD Sidikalang untuk menyiapkan ruang kerja baginya. Hal itu dimaksudkan agar dapat secara rutin melihat dan mendengar apa saja yang dibutuhkan untuk membangun RSUD Sidikalang, agar lebih baik.
Tidak ada ruangan. Kami ini kan perpanjang tangan beliau. Tidak harus berkantor di sini.
Saat sidak itu, Bupati didampingi Wakil Bupati Jimmy AL Sihombing serta Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Berutu Simarmata, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi saat itu, Sebastianus Tinambunan.
Sidak dilakukan guna mencek dan melihat langsung proses pelayanan kesehatan di RSUD Sidikalang, mengingat banyaknya keluhan-keluhan yang dirasakan oleh masyarakat saat melakukan pengobatan.
Baca juga:
- Puluhan Pedagang Pasar Sidikalang Demo Bupati Dairi
- 3 Politikus Golkar Bantu APD RSUD Sidikalang Dairi
- Dugaan Penghinaan Petugas Medis di RSUD Sidikalang
- ODP Kabur dari RSUD Sidikalang Dairi Ditemukan
Terkait dengan buruknya pandangan masyarakat terhadap RSUD Sidikalang itu, Eddy menyebut akan membentuk tim serta membenahi sumber daya manusia di lingkungan rumah sakit, harus memiliki pola pikir yang sama untuk melayani masyarakat.
Langkah berikutnya adalah melakukan manajemen yang baik terhadap pengelolaan rumah sakit agar seluruh sarana dan prasarana penunjang aktivitas di rumah sakit selalu siap setiap waktu.
"Saya sering mendengar obat sering kurang di rumah sakit, itu harus di atur jangan sampai kurang," katanya saat itu.
Ternyata, apa yang pernah dijanjikan Bupati Dairi itu, tidak menjadi kenyataan. Ruang kerja yang pernah diinstruksikan untuk disediakan, tidak ada. Jadwal berkantor rutin di RSUD Sidikalang, tidak dilakukan.
Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan didampingi Kepala Tata Usaha, Luber Sianturi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis 5 November 2020, membenarkan bahwa tidak ada ruangan khusus Bupati Dairi di RSUD Sidikalang.
“Tidak ada ruangan. Kami ini kan perpanjang tangan beliau. Tidak harus berkantor di sini. Tapi pak bupati sering kok datang ke sini. Kalau datang, ya di ruangan ini,” kata Luber dibenarkan Sugito.
Pelayanan RSUD Sidikalang belakangan ini tidak seperti yang diharapkan masyarakat. Sebagaimana diberitakan, beberapa peralatan penting di RSUD Sidikalang seperti rontgen, rusak.
Sementara alat rontgen baru, pengadaan Tahun Anggaran (TA) 2020, belum dapat digunakan, karena izin operasional belum keluar. Pasien pun terpaksa di rujuk ke rumah sakit terdekat, seperti ke Kabupaten Pakpak Bharat.
"Spektakuler. Rusak nggak diperbaiki. Ganti bisa. Mana surat tidak bisa diperbaiki. Contoh kita kasih ilustrasi, masa gara-gara ban bocor, beli mobil baru. Sampai dua bulan masyakat Dairi terlantar," papar sumber Tagar yang berprofesi sebagai dokter di RSUD Sidikalang terkait alat rontgen itu.
Demikian halnya dengan alat cuci darah, belum digunakan, karena surat kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum rampung. Diakui Sugito, ketersediaan peralatan medis itu sudah dilaunching Bupati Dairi bertepatan dengan perayaan hari jadi Kabupaten Dairi ke 73.
Sementara di internal pegawai RSUD Sidikalang, terdapat polemik karena ketidaktransparanan pihak managemen tentang besaran jasa medis yang diterima masing-masing pihak. []