Nusantara kembali dikejutkan dengan peristiwa biadab yang menimpa Pak Wiranto. Cara-cara keji dan pengecut kembali dipertontonkan oleh teroris yang jelas-jelas nihil akan rasa kemanusiaan.
Pak Wiranto adalah tokoh nasional yang prestasi dan kesetiaannya pada NKRI dan Pancasila tidak perlu diragukan lagi. Indonesia pasca Pak Harto turun, sungguh dalam kondisi yang membahayakan. Jika Pak Wiranto mau, Pak Wiranto bisa mengambil alih kekuasaan, menjadi Presiden RI pada kala itu. Namun, Pak Wiranto lebih memilih menghantarkan Indonesia ke era reformasi yang lebih demokratis dan terbuka. Pak Wiranto menanggalkan ambisi pribadinya demi utuhnya bangsa dan negara.
Hanya orang gendeng yang menganggap penusukan atas diri Pak Wiranto adalah drama politik. Lebih-lebih dikaitkan dengan ambisi pribadi Pak Wiranto untuk tetap bisa berada di Kabinet pemerintahan Pak Jokowi di periode 2019-2024. Pak Wiranto sudah selesai dengan ambisi pribadinya. Yang beliau kerjakan sekarang adalah murni berbakti pada negeri. Saya amat yakin akan hal itu dan sangat hormat ke Pak Wiranto.
Indonesia menjunjung tinggi kebebasan berbicara. Namun, tentu saja kebebasan itu didasarkan atas fakta kebenaran obyektif dan rasa tanggung jawab ke publik. Bukan kebebasan asal omong, yang ujung-ujungnya hanya ekspresi fitnah keji yang hanya menjungkirbalikkan rasa kemanusiaan dan keadilan.
Benarkah Pak Wiranto sedang berdrama politik? Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan.
Apa yang diucapkan oleh Ibu Hanum Rais di media sosial adalah bentuk kebebasan berbicara. Sayangnya kebebasan itu tidak berdasar fakta kebenaran. Kembali, Bu Hanum Rais mempertontonkan ke publik luas hal-hal kontroversial, pasca kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet beberapa waktu yang lalu.
Sebagai anggota DPRD Provinsi DIY, mestinya Bu Hanum Rais berpijak pada politik negara dan menjaga marwah keluarga besar Amien Rais, sebagai Tokoh Reformasi 1998 dan sekaligus Tokoh Muslim reformis yang sepak terjangnya tidak diragukan lagi di Indonesia. Saya sangat menghormati Pak Amien Rais karena kejujuran dan konsistensinya dalam berjuang untuk kemajuan NKRI, apa pun itu wujudnya.
Apa yang disampaikan Bu Hanum Rais di media sosial soal musibah yang menimpa Pak Wiranto, menurut saya adalah fitnah keji, karena tidak berdasar atas fakta kebenaran dan sangat berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Bagaimana bisa seorang anggota dewan yang terhormat yang sudah disumpah setia pada NKRI dan Pancasila, tega berperilaku politik ganjil jauh dari nilai-nilai luhur agama, etika dan moral?
Jujur saya sebagai Dosen UGM dan warga Jogja amat malu mempunyai anggota dewan seperti Bu Hanum Rais.
Saya sangat mendukung pihak-pihak yang telah melaporkan Bu Hanum Rais ke pihak yang berwajib atas ucapannya di medsos. Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, namun lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais atas musibah yang menimpa Pak Wiranto. Benarkah Pak Wiranto sedang berdrama politik? Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan. Saya sangat setuju dengan ucapan Pak Amien Rais, bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih harus adil. Siapa pun itu, jika melakukan pelanggaran hukum, harus diproses hukum. Ini saatnya kita buktikan harapan besar Pak Amien Rais.
*Dosen Universitas Gadjah Mada
Baca juga:
Lihat Infografis:
