Hantu Aisyah Customer Ojek Online, Siapa Dia?

Kisah hantu Aisyah yang dalam beberapa waktu terakhir viral di media sosial sebagai customer ojek online di Sleman, Yogyakarta.
Seorang pengendara sepeda melintasi gapura atau pintu masuk Dusun Sompokan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman. Di dusun ini warga terbiasa dengan cerita tentang Aisyah, Rabu, 18 September 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Aisyah, nama yang familiar di kalangan ojek online di Yogyakarta. Dia adalah customer. Sering memesan ojek online di tempat keramaian, minta diantar ke suatu tempat, lalu menghilang saat sampai di tempat tujuan, tanpa jejak.

Banyak driver online menyebut Aisyah makhluk gaib, lelembut, dedemit, hantu dan semacamnya. Siapa sebenanya Aisyah? Dari mana dia berasal?

Konon katanya, Aisyah berasal dari sebuah dusun di Sleman. Tepatnya Dusun Sompokan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan. Banyak cerita tentang Aisyah di sana. Warga setempat sudah terbiasa dengan cerita itu.

Bahkan, beberapa orang sudah pernah melihanya, walau hanya sekejap. Sebagian dari mereka menyebut, sosok Aisyah tidak menampakkan wajah yang menyeramkan.

Aisyah perempuan, penampakannya bukan seperti kuntilanak atau sundel bolong, hantu yang menakutkan bagi masyarakat Jawa. Aisyah jauh dari penampakan hantu di film-film horor yang berwajah pucat, mata melotot tajam tak berkedip, rambut panjang awut-awutan serta baju panjang putih lusuh.

"Penampakannya biasa, seperti perempuan hidup di desa pada umumnya," kata Tirto Suhardi, 65 tahun, warga setempat, kepada Tagar, Rabu, 18 September 2019.

Dia pernah melihat Aisyah seperti orang pulang bepergian. Pakai baju yang layak dan berjilbab warna putih. Aisyah turun dari mobil, menyeberang jalan lalu tidak terlihat.

"Saya lihat perempuan menyeberang jalan lalu masuk makam. Itu jam 10 malam. Saya kucek-kucek mata dan benar, dia masuk makam," kata Mbah Hardi, sapaan akrabnya.

Saat itu, kata dia, Aisyah memakai kerudung warna putih. Tapi ada kalanya, Aisyah menampakkan dirinya membiarkan rambutnya terurai rapi tanpa kerudung atau hijab.

Makam yang dituju Aisyah itu namanya Makam Blimbing. Dulu ada pohon blimbing di tengah makam yang lumayan rimbun. Itu yang kemudian menjadi nama makam itu, meski saat ini sudah tidak ada pohon blimbing di sana.

Saya lihat perempuan menyeberang jalan lalu masuk makam. Itu jam 10 malam.

Hantu AisyahMakam Blimbing di Dusun Sompokan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman, yang merupakan rumah Aisyah, Rabu, 18 Septembrer 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

***

Letak makam di pinggir jalan aspal di ujung desa. Tepat di sebalah kiri makam ada jalan menuju permukiman. Ruas jalan sudah dicor blok. Sedangkan di depan kanan makam, ada rumpun pohon bambu yang rimbun.

Pohon bambu kadang berderit saat angin meniupnya. Orang lewat kadang merinding mendengar suara bambu berderit itu. Warga juga jarang lewat jalan yang berada pinggir makam persis, meski sudah dicor halus. Warga lebih memilih melewati jalan utama masuk dusun.

Mbah Hardi mengatakan, sering mendengar banyak ojek online atau ojek pangkalan menolak mengantar penumpang perempuan ke dusun ini. Meski dia bukan Aisyah.

"Kalau sudah di atas jam 9 malam, tujuan arah Polsek (Seyegan) ke utara 500 meter, tukang ojek pada enggak mau," katanya.

Makam Blimbing, tempat Aisyah dimakamkan letaknya berjarak sekitar 500 meter sebelah utara Polsek Seyegan. 

"Kalau pun ada tukang ojek yang bersedia mengantar penumpang pada malam hari di lokasi tersebut mungkin karena ketidaktahuan tentang Aisyah," kata dia.

Padahal, kata dia, sosok Aisyah tidak menakutkan. Juga tidak menjahili manusia. Sosoknya memang kadang-kadang muncul. Itu yang membuat orang kaget. Muncul dengan tiba-tiba, menghilang dengan sendirinya.

"Tidak menyeramkan. Tapi kadang keluar (menampakkan diri) dan hanya hilang, begitu saja," tuturnya.

Dia mengatakan, sosoknya yang kadang-kadang muncul ini yang memang mengagetkan orang. Sepanjang yang diketahuinya, Aisyah tidak pernah mengganggu orang.

"Berbeda dengan orang yang meninggal karena bunuh diri dan semacamnya, biasanya menakut-nakuti atau mengganggu. Mungkin Aisyah dulu meninggalnya husnul khotimah, jadi tidak mengganggu orang," kata dia.

Dia sendiri tidak tahu persis penyebab Aisyah meninggal. Dari cerita mulut ke mulut warga setempat, Aisyah merupakan anak salah satu tokoh masyarakat setempat. Kedua orang tuanya sangat mencintainya. Aisyah meninggal karena sakit.

Mungkin Aisyah dulu meninggalnya husnul khotimah, jadi tidak mengganggu orang.

Hantu AisyahMakam Blimbing di Dusun Sompokan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman, yang merupakan rumah Aisyah, Rabu, 18 Septembrer 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

***

Cerita tentang Aisyah di desa itu seperti tidak pernah habis. Banyak yang bilang Aisyah berparas cantik, kulit kuning langsat dan tinggi semampai untuk ukuran perempuan. Aisyah juga baik hati.

Pernah suatu ketika, ada dealer sepeda motor mengirim motor ke dusun itu. Pembeli atas nama Nga'isyah. Mobil pengantar motor itu berputar-putar mencari alamat yang dituju. Menyusuri jalan per jalan di dusun itu, tapi tidak pernah ketemu.

Pengantar motor pun bertanya kepada warga setempat. Tapi juga tidak ada yang tahu nama Nga'isyah. Padahal, dalam resi pengiriman alamatnya sudah tertulis jelas: Dusun Sompokan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman. Hanya RT dan RW berikut nomor rumah yang tidak tercantum di kertas itu.

Bertemulah dengan seorang warga setempat. Oleh warga setempat, orang tersebut dianggap orang pintar, mahir dalam hal supranatural. Dulu, warga desa itu banyak yang mendalami hal-hal berbau klenik dan mistis. Dengan kata lain banyak warga yang menjadi paranormal, atau dukun dalam bahasa yang lebih populer.

Orang pintar itu memberi petunjuk alamat rumah Nga'isyah yang dimaksud. Mobil pick up dealer itu diarahkan ke sebuah bangunan di ujung dusun. Di sekitar bangunan itu ada pohon blimbing.

Ternyata, alamat yang dimaksud tidak lain Makam Blimbing, tempat Nga'isyah dimakamkan. Nga'isyah tidak lain adalah Aisyah. Mungkin pengucapan orang Jawa zaman dulu lebih mudah menyebut Nga'isyah dibanding Aisyah.

Pihak dealer pun bengong, seoalah tidak percaya. Tapi begitulah keadaanya. Bahkan motor yang diantarkan ke Makam Blimbing itu sudah dibayar lunas.

"Warga dusun juga bingung. Alamatnya benar-banar di kuburan," kata Tutik, 40 tahun, warga setempat.

Tutik mengatakan, pihak dealer menyebutkan sehari sebelum motor diantar ke alamat tujuan, ada laki-laki dan perempuan datang ke dealer. Keduanya memilih motor lalu membayarnya secara tunai, bukan kredit.

"Toko (dealer) bilang sudah dibayar lunas, tinggal antar ke alamat kirim. Motornya jenis matic, Beat kalau enggak salah," ujar Tutik.

Toko (dealer) bilang sudah dibayar lunas, tinggal antar ke alamat kirim.

Hantu AisyahPengendara motor melintasi makam Blimbing di Dusun Sompokan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman, yang merupakan rumah Aisyah, Rabu, 18 Septembrer 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

***

Pada suatu ketika, warga setempat dibuat heboh. Tapi ini kejadian yang sudah cukup lama, sekitar tujuh tahun lalu. Bahkan saat itu, cerita Aisyah ini sempat menjadi perbincangan hangat di jagad maya.

Hartini, 50 tahun, warga setempat mengatakan, saat itu, warga sering melihat seorang pemuda dari luar daerah di desanya. Seminggu sekali pemuda itu datang di dusunnya.

Sekitar tiga bulan berikutnya, sejak kehadiran pemuda itu, warga setempat mendengar dan merasakan seperti ada yang mempersiapkan hajatan.

Dia mengatakan, seperti tradisi di desa-desa di Jawa, tiga hari sebelum hajatan, warga tampak sibuk mempersiapkannya. Begitu juga di Dusun Sompokan.

Warga mendengar deru langkah dan hiruk pikuk orang-orang menyiapkan pesta. Warga juga mendengar alunan musik gamelan khas hajatan serta mencium aroma masakan yang lezat.

"Warga bisa merasakan dan mendengarnya, suasana dusun tampak meriah, tapi tidak bisa melihatnya," kata dia.

Warga sudah mencari sumber suara dan aroma masakan itu, tapi tidak menemuinya. Warga hanya bertanya-tanya, siapa yang sedang ada hajatan.

Suatu pagi menjelang siang, pemuda itu datang lagi ke dusun itu. Dia datang rombongan bersama kerabat dan tetangga. Kedatangan rombongan satu bus ini hendak melamar Aisyah. Pemuda itu tidak lain adalah pacar Aisyah.

Mungkin dia bidadari atau peri, hantu berparas cantik dan baik hati.

Hantu AisyahWarga di Dusun Sompokan, Desa Margomulyo sudah terbiasa dengan cerita tentang Aisyah. Mereka beraktivitas seperti biasa, Rabu, 18 September 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

***

Pemuda itu bingung mencari rumah Aisyah. Padahal dia sudah sering mengunjunginya. Keluarga si pemuda tampak putus asa, mencari rumah calon mempelai perempuan yang tidak kunjung ketemu.

Tidak demikian dengan pemuda, pacar Aisyah. Dia terus mencari, mengingat-ingat rumah kekasihnya. Yang dia ingat, rumah Aisyah berada di ujung kampung dekat jalan aspal. Hanya itu yang dia ingat.

Akhirnya usaha pemuda itu tidak membuahkan hasil. Sampai menjelang zuhur, rumah Aisyah tidak ditemukan. Rombongan keluarga yang hendak melamar Aisyah pulang dengan tangan hampa.

Mungkin pemuda yang pacar Aisyah itu merasa malu, merasa mengecewakan keluarga karena pernikahan gagal digelar. Pemuda itu lalu turun dari bus dan menemui salah satu orang pintar setempat.

Orang pintar itu memberitahu, rumah Aisyah yang dicari tidak lain adalah makam Blimbing. Pemuda itu tampak syok, menyadari selama ini menjalin hubungan cinta dengan makhluk halus bernama Aisyah.

Sejak kejadian itu, warga setempat tidak pernah lagi melihat pemuda pacar Aisyah itu singgah di dusunnya. Konon katanya, pemuda itu dari Klaten, Jawa Tengah. Cerita dari mulut ke mulut, sejak saat itu si pemuda merantau ke luar Jawa.

Itu adalah kisah tentang Aisyah, yang dalam beberapa hari terakhir viral di media sosial sebagai customer ojek online. Dia bukan sosok yang menakutkan layaknya kuntilanak atau sundel bolong. Mungkin dia bidadari atau peri, hantu berparas cantik dan baik hati. []

Baca cerita lain:

Berita terkait
Kuntilanak Intai Pengendara Motor di Semarang
Pengendara motor di Semarang ditampakkan kuntilanak berambut panjang berwajah hitam. Wanita itu mengenakan daster corak batik yang sudah kumal.
Kuntilanak Penculik dari Bantaeng Sulawesi Bernama Anja
Menjadi cerita turun-temurun Anja sosok kuntilanak menakutkan di Banteang, Sulawesi Selatan, karena kerap menculik anak kecil selepas magrib.
Tragedi Berdarah Rumah Berhantu di Bantaeng
Di sebuah rumah angker tak berpenghuni di Bantaeng, Sulawesi Selatan, kabarnya sempat terjadi tragedi berdarah, saat suami memenggal istrinya.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.