H-1 Ramadan, Harga Daging di Sibolga Melonjak

Menjelang bulan puasa Ramadan harga daging di Kota Sibolga mengalami kenaikan. Sementara stok beras di Bulog aman.
Pedagang musiman di seputaran Jalan S Parman, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Kamis 23 April 2020. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah)

Sibolga - Menjelang bulan puasa Ramadan 1441 H, harga daging di Kota Sibolga, Sumatera Utara, mengalami kenaikan. Pada H-1 harganya sudah tembus Rp 160.000 per kilogram (Kg).

Hal ini sebagaimana diungkapkan sejumlah pedagang musiman yang menjual daging di seputaran Jalan S Parman, Kota Sibolga, Kamis 23 April 2020.

Salah satu pedagang, Murni mengungkapkan, ini merupakan tradisi bagi warga Kota Sibolga. Namanya mamogang dan para pedagang daging berjualan di kawasan ini.

“Biasanya seperti momen sekarang menjelang bulan puasa Ramadan, kemudian menjelang hari raya Idul Fitri,” ujar Murni.

Murni menjelaskan, daging kerbau maupun daging lembu yang mereka jual harganya sama, yakni Rp 160.000 per Kg.

Murni mengaku bersyukur, daging yang dia jual telah habis terjual. Ternyata menjelang puasa Ramadan, meski di tengah masa pandemi corona, masyarakat masih antusias membeli daging.

“Saya jualan di sini sejak Rabu kemarin. Satu ekor kerbau habis terjual. Hari ini saya menjual dua ekor. Alhamdulillah, dagangan saya habis terjual,” ucapnya.

Sementara itu, di Pasar Sibolga Nauli pedagang daging menjualnya seharga Rp 150.000 per Kg. Harga daging di pasar tradisional ini sebelumnya Rp 130.000 per Kg.

Namanya juga tradisi. Menjelang bulan puasa, kita masak daging

Ganda, pedagang daging menyebut kenaikan harga jual terjadi lantaran harga tebus dari pemasok naik. Otomatis, harga jual jadi naik.

Ganda juga mengakui, antusias masyarakat membeli daging menjelang bulan suci Ramadan tahun ini cukup tinggi.

“Pembelinya lebih ramai dari hari biasa. Banyak juga calon pembeli yang nawar minta harganya kurang. Namanya juga pembeli, ya wajar saja itu,” ucap Ganda.

Nely Nusra, ibu rumah tangga mengatakan, kenaikan harga daging menjelang bulan puasa itu hal yang biasa. Permintaan tinggi tapi pasokan sedikit, maka harga pun jadi naik.

“Namanya juga tradisi. Menjelang bulan puasa, kita masak daging. Tadi saya juga belanja sayuran. Harganya juga ikut naik, meski tidak signifikan, masih wajarlah naiknya,” ucap dia.

Stok Beras Aman

Kepala Kantor Seksi Logistik Sibolga, Budiyono memastikan ketersediaan beras selama Ramadan dan Idul Fitri 1441 H mencukupi. Bahkan aman untuk menopang kebutuhan pangan tiga bulan ke depan.

“Stok beras kita di gudang saat ini ada 707.866 ton. Kalaupun terjadi sesuatu hal yang buruk (bencana) untuk memenuhi kebutuhan itu pun masih bisa ditanggulangi,” kata Budiyono, Rabu, 22 April 2020.

Terkait harga, Budiyono mengatakan masih terjadi fluktuasi. Namun, apabila di kemudian hari harga naik. Bulog siap menggelar operasi pasar bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Disebutkan, hingga saat ini tidak ada hambatan apapun, meski kebutuhan beras di Bulog Sibolga masuk dari daerah zona yang terpapar Covid-19.

“Kami imbau masyarakat Sibolga-Tapteng tak perlu khawatir, sehingga memaksakan diri untuk membeli beras dalam junlah besar,” ucapnya.[]


Berita terkait
Satu Pelamar Catam TNI di Sibolga Positif Rapid Test
Satu orang pelamar calon tamtama TNI di Kota Sibolga, Sumatera Utara, positif berdasarkan hasil rapid test.
Wali Kota Sibolga Dituduh Tak Serius Atasi Covid-19
Mantan Ketua DPRD Sibolga kecewa dengan kinerja Wali Kota Sibolga yang terkesan tidak serius menangani pencegahan dan penyebaran Covid-19.
Mau ke Nias, Kesehatan 2 WNA di Sibolga Diperiksa
Keduanya sempat beristirahat di Hotel Dainang Sibolga, sebelum melanjutkan perjalanan ke Nias.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.