Sibolga - Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori menjelaskan, pihaknya telah menerima rincian penggunaan anggaran yang digunakan tim gugus tugas percepatan penanganan (TGTPP) Covid-19 Kota Sibolga.
Dia mengatakan, rincian penggunaan anggaran tersebut didapatkan pihaknya saat rapat bersama tim gugus, pada Rabu, 15 Juli 2020.
“Sebagai lembaga pengawasan, kami meminta kepada mereka, dan akhirnya kami menerima rinciannya,” ungkap Jamil kepada wartawan, Kamis, 16 Juli 2020.
Anggaran untuk penanganan Covid-19 Kota Sibolga telah mengalami perubahan dari semula Rp 16,6 miliar menjadi total Rp 29,7 miliar lebih.
Rinciannya, untuk penanganan kesehatan dianggarkan sebesar Rp 4,6 miliar lebih, penanganan dampak ekonomi Rp 2,5 miliar, dan penyediaan jaring pengaman sosial Rp 19,7 miliar lebih.
“Untuk penanganan kesehatan, yakni dikelola Dinkes dan RSU FL Tobing Sibolga sebesar Rp 4,6 miliar lebih masih ada sisa anggaran sebesar Rp 1,9 miliar lebih lagi,” kata Jamil.
Sedangkan untuk penanganan dampak ekonomi Rp 2,5 miliar, dananya masih utuh, belum terserap sama sekali.
“Saat rapat, pihak Dinas Perindag mengusulkan untuk pemberian voucher pulsa Rp 300.000, tetapi kami menilai hal itu kurang tepat. Maka perlu dipertimbangkan kembali,” ujar Jamil.
Sementara itu, pada sektor penyediaan jaring pengaman sosial, dalam hal ini dikelola Dinas Sosial Kota Sibolga, anggarannya mencapai Rp 19,7 miliar lebih.
“Tetapi anggaran yang digunakan baru mencapai Rp 4,6 miliar sehingga masih tersisa Rp 15,079 miliar,” terang Jamil.
Pemkot Sibolga telah memplot anggaran Rp 29 miliar untuk penanganan Covid-19
Untuk sektor lainnya, tersedia anggaran sebesar Rp 2,8 miliar lebih. Khusus di sektor ini, dinas perhubungan menerima anggaran sebesar Rp 621.822.300. Kemudian, Polres Sibolga Rp 494.230.000, Kodim 0211/TT Rp 300.382.000.
Kemudian, BPBD Kota Sibolga menerima anggaran Rp 306.470.000, Satpol PP Rp 74.184.000, Dinas Kominfo Rp 92.050.000, Lanal Sibolga Rp 275.555.000.
“Pada sektor lainnya ini masih ada sisa anggaran sebesar Rp 493.330.350 lagi,” kata Jamil.
Dia menambahkan, secara akumulatif, total anggaran penanganan Covid-19 Kota Sibolga terealisasi sebesar Rp 9,7 miliar lebih dan masih tersisa Rp 20 miliar lebih.
Jamil juga mengaku kaget, ternyata ada juga dana penanganan Covid-19 di setiap kelurahan dan jumlahnya itu rata-rata seratusan juta rupiah.
“Saat kami pertanyakan, ada juga lurah yang mengakui bahwa sebagian dananya digunakan untuk membeli bahan makanan. Sementara gugus tugas sudah menyediakan itu. Ini nanti akan kami telusuri, karena dana itu sebaiknya digunakan untuk keperluan pencegahan,” bebernya.
Kadis Kominfo Sibolga, Binner Lumbangaol yang juga juru bicara TGTPP Covid-19 Kota Sibolga menjelaskan, realisasi penggunaan anggaran covid tersebut sifatnya situasional, atau tergantung kebutuhan.
“Pemkot Sibolga telah memplot anggaran Rp 29 miliar untuk penanganan Covid-19. Masih tersedia Rp 20 miliar lagi dan baru terpakai Rp 9 miliar,” kata dia.[]