Guru di Bantaeng Dapat Bantuan dari Presiden Jokowi

Seorang guru SD di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan mendapatkan bantuan uang tunai dari Presiden Joko Widodo. Ini penyebabnya.
Suardi, guru di Kabupaten Banteng yang mendapat bantuan berupa uang tunai senilai Rp 15 juta dari Presiden Jokowi. (Foto: Tagar/Dok.Pribadi Suardi)

Bantaeng - Seorang guru di SD Negeri 35 Lannying, Dusun Paring-paring, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tak menyangka bakal mendapat berkah bantuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tenaga pendidik di wilayah dataran tinggi daerah yang bertajuk Bumi Butta Toa bernama Suardi itu, mendapat bantuan berupa uang tunai senilai Rp15 juta lewat staf Kepresidenan. Suardi tiba-tiba dihubungi untuk menerima langsung bantuan dari orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Insya Allah mau beli motor. Kata staf presiden, itu uang untuk saya langsung dari pak Jokowi.

"Langsung ditelpon dari staf kepresidenan minta nomor rekening sama KTP dan langsung dikirimkan uang Rp15 juta," kata Suardi, Selasa, 11 Agustus 2020.

Baca juga:

Bantuan itu diberikan kepada Suardi lantaran perjuangannya mengajar di daerah pedalaman selama masa pandemi ini diketahui Istana Negara. Suardi pun bersyukur dengan adanya bantuan itu. Dia menyebut bakal menggunakan uang itu untuk membeli sepeda motor.

"Insya Allah mau beli motor. Kata staf presiden, itu uang untuk saya langsung dari pak Jokowi," kata dia.

Sebab kendaraan sangat dibutuhkan Suardi dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan dia melakukan pembelajaran secara luar jaringan bertemu dengan peserta didiknya.

Pasalnya guru yang masih berstatus honorer ini mengajar di kelas jauh. Tentunya jaringan provider telekomunikasi yang buruk dan kurangnya pengguna gawai mengharuskan ia menerapkan metode belajar datang langsung ke kediaman siswa.

"Saya datangi semua siswa karena tidak semua rumah bagus jaringan, harus cari jaringan dulu. Makanya saya lebih memilih datangi rumahnya supaya terkontrol belajarnya," jelas Suardi.

Selain itu, ia harus rela berjalan kaki sejauh satu kilometer untuk menunjukkan pengabdian dirinya kepada bangsa dan negara Indonesia demi mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Kita harus luring dari rumah ke rumah karena siswa tidak punya HP, tapi itu tidak jadi masalah. Yang penting siswa bisa belajar. Dari rumah ke rumah siswa lainnya ada sekitar satu kilometer. Tapi saya ikhlas menjalani itu semuanya untuk mencerdaskan anak bangsa," ujarnya.

Dia pun berharap kepada pemerintah agar guru yang ada di pelosok bisa mendapat perhatian dari pemerintah.

"Kalau harapanku, tolong kami yang ada di pelosok, diperhatikan. Kalau bisa diangkat jadi PNS," katanya. []

Berita terkait
Rumah untuk Korban Banjir Bantaeng Mulai Dibangun
Rumah untuk korban terdampak banjir di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan saat ini tengah dibangun. Ini jumlahnya.
Serunya Camping di Pinus Rombeng Bantaeng
Jika anda ingin menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga ataukomunitas anda, jangan lupa mengunjungi Camping Pinus Rombeng Bantaeng.
Kata Kadisdikbud Bantaeng, Dana BOS Bisa Beli Kuota
Kadis Pendidikan Bantaeng mengatakan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk beli kouta internet