Yogyakarta - Kekurangan jumlah guru besar masih menjadi kendala bagi perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta untuk memperoleh akreditasi A. Hingga kini berdasarkan data LL Dikti wilayah V jumlah kampus swasta di DIY yang terakreditasi A ada tujuh universitas.
Ketujuh universitas tersebut yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya (UAJY), dan Akademi Akuntansi (AA) YKPN. Jumlah itu tergolong tinggi untuk di suatu daerah. Sebab, jumlah PTS di DIY sebanyak 102 kampus.
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) V DIY, Profesor Didie Achjari menjelaskan, jumlah guru besar di kampus swasta berpengaruh terhadap komponen akreditasi. Semakin banyak jumlah guru besar maka untuk mendapat akreditasi A akan lebih mudah. "Salah satu syaratnya itu," katanya, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Dia mengakui kendala lainnya bagi PTS untuk mendapat akreditasi A adalah kenaikan jabatan para dosennya. Sementara ini dosen yang sudah menempuh studi hingga S3 dan jabatan fungsionalnya sebagai asisten ahli masih banyak.
Salah satu syaratnya itu.
Menurut dia, upaya yang dilakukan percepetan program untuk para dosen tersebut akan menggunakan penilaian angka kredit (PAK) bagi dosen setiap bulan. Meski di kampus belum ada tim PAK yang terbentuk karena bergabungnya kembali Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca Juga:
- Widyatama Bidik Masuk 60 Besar Universitas Terbaik
- Peserta UTBK Universitas Jember Diminta Rapid Test
- Universitas Pelita Harapan, Sistem Belajar di Situasi Corona
Jajarannya tetap melakukan rapat peningkatan kualifikasi dosen. Peningkatan dari tenaga pengajar ke asisten ahli, kemudian asisten ahli menjadi lektor. "Itu menjadi tanggung jawab kami," ujarnya.
Pada 2019 lalu ada dua kampus swasta yang nyaris mendapat akreditasi A. Kedua kampus itu adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST). "STIE YKPN masih mencoba memperbaiki beberapa hal. Untuk UST nilainya turun karena guru besarnya kurang, baru ada dua atau tiga guru besar," kata dia. []
