Greenpeace: Waspadai Bahaya Mikroplastik di Galon Isi Ulang

Galon isi ulang digunakan berulang kali, sehingga mikroplasik mengalami peluruhan yang lebih besar.
Ilustrasi galon isi ulang. (Foto:Tagar/Ist)

Jakarta - Kandungan Mikroplastik galon isi ulang atau galon guna ulang berbahan polycarbonate (PC) jauh lebih besar dan berbahaya dibandingkan dengan kemasan plastik lainnya. Pemicunya karena digunakan berulang kali sehingga mikroplastik mengalami peluruhan yang lebih besar.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Laboratorium Kimia Universitas Indonesia (UI) Agustino Zulys. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Pers bertajuk 'Ancaman Kontaminasi Mikroplastik dalam Galon Sekali Pakai, yang diselenggarakan oleh Greenpeace.

"Untuk (galon) isi ulang, perlu dicek lagi. Namun menurut hipotesis saya karena isi ulang tentu lebih banyak lagi (mikroplastiknya) proses yang berlangsung lama, proses peluruhan yang cukup lama," tutur Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, 25 September 2021.

Menurutnya, bahwa kemasan plastik yang digunakan berulang kali jelas mengalami peluruhan mikroplastik yang lebih tinggi. Hal ini berbeda dengan galon berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang selalu baru galon dan isinya.

Menurut Agus, hasil riset menunjukkan bahwa galon PET yang sekali pakai mempunyai material sama dengan amdk botol. Selain Agus, Konferensi Pers juga diikuti oleh Anggota Pengurus YLKI Tubagus Haryo Karbayanto (YLKI), serta spesialis saraf dan staf pengajar ilmu kedokteran UI dr Pukovias Prawiroharjo.

Purkovisa mengungkapkan semakin kecil kemasan air tersebut juga bisa menyebabkan paparan mikroplastik yang besar. 

"Ambangnya masih rendah di bawah WHO mengenai Mikroplastik, " katanya.

Namun, sampai saat ini belum ada uji klinis dampak mikroplastik untuk kesehatan. 

"Karena belum jelas bahaya mikroplastik, maka perlu riset lanjutan dari sisi kesahatan," ujar Purkovisa.

Tubagus Haryo Karbyanto menilai, sangatlah penting untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai potensi kandungan mikroplastik di kemasan air minum ini.

"Greenpeace dan UI memberi tahu bahwa mikroplastik ada di setiap minuman yang dikonsumsi setiap hari. Kita sebegai konsumen harus memiliki hak dasar untuk mengetahui produk yang digunakan," katanya. []

Berita terkait
Benarkah Harus Minum Air 8 Gelas Sehari?
Cara terbaik untuk memastikan Anda mendapatkan cukup air adalah dengan memperhatikan tanda-tanda umum.
Dampak Jangka Panjang Minuman Berkolagen
Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan batu ginjal.
Aturan Minum Kopi Bagi Anda yang Mengkonsumsi Setiap Hari
Minum secangkir kopi hangat pada pagi hari mungkin sudah menjadi ritual wajib bagi sebagian orang. Berikut aturan minum kopi bagi Anda yang sering.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.