Grab menjalin kerja sama dengan Ngee Ann Polytechnic untuk program pelatihan driver baru
Jakarta - Grab perusahaan transportasi berbasis aplikasi akan meluncurkan aplikasi dukungan karir untuk mitra pengemudi. Hal ini dilakukan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Singapura untuk membantu mitra yang terpapar Covid-19 untuk mencari peluang karir lainnya.
Aplikasi ini terbuka untuk semua pengemudi atau driver Grab dan pada awalnya akan fokus pada peran teknologi dan digital di berbagai industri, kata Grab dalam pengumumannya hari Rabu, 10 Juni 2020. Melalui aplikasi yang diharapkan akan diluncurkan akhir bulan ini, para mitra driver akan dapat memperoleh pembinaan karir dan sertifikasi pelatihan untuk pekerjaan yang ingin mereka kejar, di samping penempatan kerja dan peluang jaringan.
Baca Juga: Donasi 20 Persen Gaji Manajemen Grab untuk Ojol
Mitra driver tidak dikenakan bayaran kursus, karena SkillsFuture Singapura akan menanggung hingga 90 persen dari biaya
Perusahaan juga mengumumkan menjalin kerja sama dengan Ngee Ann Polytechnic untuk program pelatihan driver baru. Program ini berupa dua dua kursus yakni layanan dan kualitas pelanggan serta keselamatan dan pemeliharaan kendaraan. Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 11 Juni 2020, kursus akan berlangsung selama enam bulan pada awalnya. Grab dan Ngee Ann Polytechnic akan meninjau kurikulum pada akhir periode.
Untuk driver baru, wajib mengikuti program yang berlangsung selama dua hari. Driver lama juga terbuka kesempatan untuk mengikuti program ini. Mitra driver tidak dikenakan bayaran kursus, karena SkillsFuture Singapura akan menanggung hingga 90 persen dari biaya kursus di bawah Paket Dukungan Pelatihan yang Ditingkatkan untuk Pengemudi P2P, dan Grab sepenuhnya mensubsidi jumlah yang tersisa.
Grab mengumumkan bahwa kursus-kursus tersebut akan tersedia untuk semua pengemudi taksi dan persewaan mobil swasta di Singapura. Perusahaan juga akan terus mengeksplorasi kursus-kursus lain yang relevan untuk membantu para driver meningkatkan keterampilan mereka.
Simak Pula: Merger Gojek dan Grab Mungkin dari Perspektif Bisnis
"Inisiatif ini dirancang untuk mitra driver dengan tujuan dan pola pikir karier yang berbeda", kata Grab dalam rilis berita.
Sebuah survei terhadap 3.000 driver Grab menemukan bahwa lebih dari 70 persen berencana untuk berhenti mengemudi setelah dua tahun. Perusahaan itu, menambahkan bahwa 50 persen driver mengatakan mereka bersedia mengikuti pelatihan terkait karier. []