Jakarta - Ovo dan Dana, dua startup kenamaan Indonesia yang sama-sama bergerak di industri financial technology dikabarkan telah setuju untuk melakukan merger. Penggabungan keduanya disebut-sebut betujuan untuk membuat pesaing kuat bagi Gopay, dompet digital bagian dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek.
Selain menjadi pesaing Gopay, seperti dilansir dari bloomberg.com, Ovo maupun Dana, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya setuju mengesampingkan perbedaan dalam penilaian dan struktur untuk mengurangi aksi bakar uang yag selama ini dilakukan.
Hanya saja, persetujuan merger keduanya belum dapat direalisasikan mengingat pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia. Penandatanganan perjanjian ditunda sampai syarat dan waktu yang kembali ditentukan keduanya.
Ovo didirikan pada September 2017 oleh Lippo Grup. Digital payment ini didukung oleh Grab Holdings Inc. yang berbasis di Singapura, yang pendukung utamanya adalah SoftBank. Sedangkan Dana yang merupakan digital wallet didukung oleh afiliasi dari Alibaba Group Holding Ltd.
Merger antara Ovo dan Dana yang pertama kali ini, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya, kemungkinan akan mempererat aliansi antara SoftBank dan Alibaba dan mengkonsolidasikan pasar pembayaran digital Indonesia ke lebih sedikit pemain utama.
Hanya saja, kabar merger Ovo dan Dana masih belum pasti. Ketika dikonfirmasi pihak Dana memilih tidak menanggapi isu tersebu. Begitupun dengan pihak Ovo saat dikonfirmasi Kontan.co.id.
"Kami belum bisa memberikan tanggapan terkait rumor yang beredar di market," ujar Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih, Sabtu, 13 Juni 2020. []